1.
Pengertian
Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran Kooperatif menurut
Salvin (1995) adalah pembelajaran yang dilakukan secara berkelompok, siswa
dalam satu kelas dijadikan dalam kelompok-kelopok kecil yang terdiri dari 4
sampai 5 orang untuk memahami konsep yang difasilitasi oleh guru (dalam Yuliarni,
2009:14).Sedangkan menurut Riyanto pembelajarna kooperatif adalah model
pembelajaran yang dirancang untuk membelajarkan kecakapan akademik, sekaligus
keterampilan sosial.
16
|
Model pembelajaran
kooperatif adalah rangkaian belajar siswa dalam kelompok tertentu untuk
mencapai tujuan pembelajaran yang dirumuskan.Pembelajaran Kooperatif ini
merupakan salah satu bentuk pembelajaran yang berdasarkan paham
konstrukvitis.Dalam pembelajaran kooperatif diterapkan strategi belajar dengan
sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat kemampuanya berbeda.Dalam
menyelesaikan tugas kelompoknya, setiap anggota kelompok harus saling bekerja
sama dan saling membantu untuk memahami materi pembelajaran.Dalam Pembelajaran
ini,belajar dikatakan belum selesai jika salah satu teman dalam kelompok belum
menguasai bahan pelajaran (Drs. Hamdani, M.A. 2011:30).
Pembelajaran
kooperatif adalah konsep yang lebih luas meliputi semua jenis kerja kelompok
termasuk bentuk-bentuk yang lebih dipimpin oleh guru atau diarahkan oleh
guru.Secara umum pembelajaran kooperatif dianggap lebih diarahkan oleh guru,dimana
guru menetapkan tugas dan pertanyaan-pertanyaan serta menyediakan bahan – bahan
dan informasi yang dirancang untuk membantu peserta didik menyelesaikan masalah
yang dimaksud.(Agus Suprijono 2009:54)
Cooperative
learning merupakan kegiatan belajar siswa yang
dilakukan dengan cara berkelompok. Model pembelajaran kelompok adalah
rangkaiaan kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa dalam kelompok-kelompok
tertentu untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan (Senjaya dalam
Riyanto, 2011:203)
Dari pendapat para ahli, dapat
disimpulakan Pembelajaran kooperatif adalah bentuk pembelajaran dengan cara
siswa belajar dan bekerjasama dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif
yang anggotanya terdiri dari empat sampai lima orang dengan struktur kelompok
yang bersifat heterogen.
2.
Unsur-unsur
Pembelajaran Kooperatif
Unsur-unsur pembelajarn kooperatif
(Rusman, 2011:208) adalah sebagai berikut:
a.
Siswa dalam kelompoknya haruslah
beranggapan bahwa mereka sehidup sepenanggungan bersama.
b.
Siswa bertanggung jawab atas segala
sesuatu dalam kelompoknya seperti milik mereka sendiri.
c.
Siswa haruslah melihat bahwa semua
anggota didalam kelompoknya memiliki tujuan yang sama.
d.
Siswa haruslah membagi tugas dan
tanggung jawab yang sama di antara anggota kelompoknya.
e.
Siswa akan dikenakan evaluasi atau
diberikan hadiah/penghargaan yang akanndikenakan untuk semua anggota kelompok.
f.
Siswa berbagi kepemimpinan dam mereka
membutuhkan keterampilan untuk belajar bersama selama proses belajarnya.
g.
Siswa diminta mempertanggungjawabkan
secara individual materi yang ditangani dalam kelompok kooperatif.
Sedangkan Hamdani, M.A. 2011,30unsur-unsur
dalam pembelajaran
kooperatif sebagai berikut:
a)
Para siswa harus memiliki persepsi bahwa mereka
“tenggelam atau berenang bersama.
b)
Para siswa harus memiliki tanggung jawab terhadap siswa
lain dalam kelompoknya ,selain tanggung jawab terhadap diri sendiri dalam
materi yang dihadapi
c)
Para siswa harus berpandangan bahwa mereka memiliki
tujuan yang sama
d)
Para siswa berbagi tugas dan tanggung jawab diantara
anggota kelompok
e)
Para siswa diberikan suatu evaluasi atau penghargaan yang
ikut berpengaruh terhadap evaluasi kelompok .
f)
Para siswa berbagi kepemimpinan dan mereka memperoleh
keterampilan bekerja sama selama belajar
g)
Setiap siswa akan diminta mempertanggung jawabkan secara
indivual materi yang ditangani dalam kelompok kooperatif.
Berdasarkan beberapa pendapat di
atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa unsur-unsur yang penting dalam pembelajaran
kooperatif yaitu:
a.
Adanya rasa tanggung
jawab antar anggota kelompok
b.
Adanya tenggang rasa
dan menghargai antar anggota kelompok dalam belajar sehingga tercipta
komunikasi yang baik
c.
Adanya rasa kebersamaan
dalam belajar sehingga setiap siswa bisa memahami makna dan hasil belajar
mereka.
d.
Adanya presentasi hasil
kerjasama antar anggota kelompok yang kemudian hasil itu akan menetukan mereka
terhadapevaluasi/penghargaan dari guru.
3. Ciri – Ciri pembelajaran Kooperatif
Dalam pembelajaran
kooperatif Ada lima ciri-ciri pembelajaran kooperatif (Hamdani , 2011:31)
a) Setiap anggota memiliki peran
b) Terjadi hubungan interaksi lansung di antara siswa
c) Setiap anggota kelompok bertanggung jawab atas
cara belajarnya dan juga teman sekelompoknya
d) Guru membantu mengembangkan keterampilan
–keterampilan interpersonal kelompok.
e) Guru hanya berinteraksi dengan kelompok saat
diperlukan.
4.
Prinsip
Pembelajarn Kooperatif
Ada lima prinsip yang mendasari
pembelajaran kooperatif ( Riyanto, 2010,266) yaitu:
a.
Positive
independence artinya adanya saling ketergantungan positif yakni
anggota kelompok menyadari pentingnya kerja sama dalam mencapai tujuan.
b.
Face
to face interaction artinya antar anggota berinteraksi
dengan saling berhadapan.
c.
Individual
accountability artinya setiap anggota kelompok harus belajar dan
aktif memberikan kontribusi untuk mencapai keberhasilan kelompok.
d.
Use
of collaborative/social skill artinya harus menggunakan keterampilan
bekerjasama dan bersosialisasi. Antara siswa mampu berkolaborasi perlu adanya
bimbingan guru.
e.
Group
processing
artinya siswa perlu menilai bagaimana mereka bekerja sama secara efektif.
5.
Langkah-langkah
Pembelajaran Kooperatif
Langkah-langkah
pembelajaran kooperatif pada perinsipnya terdiri atas empat tahap (Rusman,
2011: 212), yaitu:
a.
Penjelasan materi, tahap ini merupakan
tahapa penyampaian pokok-pokok materi pembelajaran sebelum siswa belajar dalam
kelompok. Tujuan utama tahap ini adalah pemahaman siswa terhadap pokok
pembelajaran.
b.
Belajar kelompok, tahap ini dilakukan
setelah guru memberikan penjelasan materi, siswa bekerja dalam kelompok yang
telah dibentuk sebelumnya.
c.
Penilaian, dalam pembelajaran kooperatif
bias dilakukan melalui tes atau kuis, yang dilakukan secara individu atau
kelompok.
d.
Pengakuan tim, adalah penetapan tim yang
dianggap paling menonjol atau tim yang berprestasi untuk kemudian diberikan
penghargaan atau hadiah, dengan harapan dapat memotivasi tim untuk terus
berprestasi lebih baik lagi.
Sedangkan menurut Riyanto (2010,
267) langkah-langkah pembelajarn kooperatif sebagai berikut:
a.
Berikan informasi dan sampaikan tujuan
sera skenario pembelajaran
b.
Organisasikan siswa/peserta didik dalam
kelompok kooperatif.
c.
Bimbingan siswa/peserta didik untuk
melakukan kegiatan/berkooperatif.
d.
Evaliasi
e.
Berikan penghargaan.
Dari pendapat yang di uraikan diatas, dapat ditarik
kesimpulan bahwa langkah-langkah pembelajaran kooperatif sebgai berikut:
a.
Menyampaikan materi dan
pelaksanaan pembelajaran
b.
Membentuk kelompok
siswa
c.
Memberikan arahan
kepada siswa
d.
Memberikan
penilaian/melakukan evaluasi
e.
Memberikan penghargaan
atau pengakuan tim.
6.
Model-model
Pembelajaran Kooperatif
Ada beberapa variasi model pembelajarn kooperatif,
walaupun prinsip dasar dari pembelajaran kooperatif ini tidak berubah.
Jenis-jenis model tersebut adalah sebagai berikut:
a.
Tipe Sutent Teams Achivement Division (STAD)
b.
Tipe Team Game Tournament (TGT)
c.
Tipe Jigsaw
d.
Tipe kelompok
Investigasi
e.
Tipe Numbered Heads Together (NHT)
f.
Tipe Think-Pair-Share (TPS)
g.
Tipe Debat
h.
Tipe Picture and Picture (PP)
6.
Fase – Fase Pembelajaran Kooperatif
Prosedur model
pembelajran kooperatif .banyak guru yang hanya membagi peserta didik dalam
kelompok dan kemudian memberi tugas unruk menyelesaikan tugas mereka tanpa
pedoman mengenai hal-hal yang dikerjakan.Akhirnya peserta didik merasa ditelantarkan.Karena
mereka belum berpengalaman, mereka merasa binggung dan tidak tahu bagaimana
harus bekerja sama menyelasaikan tugas tersebut .akibatnya kelas gaduh,supaya
ini tidak terjadi anda sebagai guru wajib memahami sintak model pembelajaran
kooperatif .(Agus Suprijono 2009:64)
Sintak model
pembelajaran kooperatif terdiri dari enam fase.(Agus Suprijono 2009:65)
Fase-fase
|
Perilaku Guru
|
Fase1:menyampaikan tujuan dan mempersiapkan peserta
didik.
|
Menjelaskan tujuan pembelajran dan mempersiapkan
peserta didik siap belajar
|
Fase 2: menyajikan informasi.
|
Mempreinformasisentasikan informasi kepada peserta
didik secara verbal
|
Fase 3: mengorganisir peserta didik kedalam tim-tim
belajar.
|
Memberikan penjelasan kepada peserta didik tentang tata
cara pembentukan tim belajar dan mambantu kelompok melakukan transisi yang
efisien.
|
Fase 4: membantu kerja tim dan belajar
|
Membantu tim-tim belajarselama peserta didik
mengerjakan tugasnya
|
Fase 5: mengevaluasi
|
Menguji pengetahuan peserta didik mengenai berbagai
materi pembelajaran atau kelompok –kelompok mempresentasikan hasil kerjanya
|
Fase 6: memberikan pengakuan atau penghargaan
|
Mempersiapkan cara untuk menguji usaha dan prestasi
individu maupun kelompok.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar