1.
Pengertian Prosedur
Pengembangan Sistem Instruksional,dinamisenak.blogspot.com
Prosedur pengembangan sistem instruksional merupakan singkatan dari (PPSI) Istilah
sistem instruksional mengandung pengertian bahwa PPSI menggunakan pendekatan
sistem dimana pembelajaran adalah suatu kesatuan yang terorganisasi, yang
terdiri dari seperangkat komponen yang saling berhubungan dan bekerjasama satu
sama lain secara fungsional dan terpadu dalam rangka mencapai tujuan yang
diharapkan. Menurut Rusman ( 2012: 14 8) konsep dari PPSI adalah sistem
instrusional yang menggunakan pendekatan sistem, yaitu satu kesatuan yang
terorganisasi yang terdiri atas sejumlah komponen yang saling berhubungan satu
sama lain dalam rangka mencapai suatu tujuan yang diinginkan. Sedangkan menurut
(Harjanto, 2008 : 75) menyatakan PPSI adalah suatu langkah-langkah pengembangan
dan pelaksanaan pembelajaran sebagai suatu sistem dalam rangka untuk mencapai
tujuan yang diharapkan secara efektif dan efisien. Sedangkan fungsi dari PPSI
adalah untuk mengefektifkan perencanaan dan pelaksanaan program pembelajaran
secara sistemik dan sistematik untuk dijadikan sebagai pedoman bagi guru dalam
melaksanakan proses belajar mengajar.
Prosedur pengembangan sistem instruksional merupakan
proses dalam mengembangkan pengajaran sebagai suatu sistem, yaitu sebagai
kesatuan yang terorganisir, yang memuat sejumlah unsur antara lain tujuan,
materi, metode, alat bantu dan evaluasi pembelajaran. http://einsteinfisika.blogspot.com/2014/06/model-pembelajaran-ppsi.
berorientasi.html,. Diakses
pada tanggal 01 April 2014).
Model pembelajaran Prosedur Pengembangan
Sistem Instruksional merupakan langkah-langkah pengembangan sistem
instruksional yang mendasari efektivitas praktek pengajaran. Fungsi PPSI adalah
untuk mengefektifkan perencanaan dan pelaksanaan program pengajaran secara
sistemik dan sistematis, untuk dijadikan sebagai pedoman bagi pendidik dalam
melaksanakan proses belajar-mengajar
Berdasarkan pendapat para ahli diatas dapat peneliti
simpulkan Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional (PPSI) merupakan suatu model pembelajaran yang terdiri atas sejumlah
komponen-komponen yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya dalam rangka
mencapai tujuan yang diinginkan.
2. Langkah-Langkah
Model Pembelajaran Prosedur
Pengembangan Sistem Instruksional
Dibawah ini merupakan langkah-langkah model
pembelajaran Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional (PPSI) menurut Rusman, (2012: 149-151)
a)
Merumuskan
tujuan pembelajaran
dalam merumuskan tujuan instruksional maksudnya adalah
tujuan pembelajaran pembelajaran yang dirumuskan harus jelas dan operasional
tentang kemampuan atau kompetensi yang diharapkan dimliki siswa setelah
mengikuti suatu program pembelajaran.
b)
Mengembangkan
alat evaluasi
Setelah tujuan pembelajaran dirumuskan, langkah
selanjutnya adalah mengembangkan evaluasi, yaitu tes yang fungsinya untuk
menilai sejauh mana siswa telah menguasai kemampuan atau kompetensi yang telah dirumuskan dalam tujuan
pembelajaran khusus tersebut. Dalam model PPSI berbeda dari apa yang biasanya
dilakukan,pengembangan alat evaluasi tidak dilakukan pada akhir dari kegiatan
pembelajaran, tetapi pada langkah kedua sesudah tujuan pembelajaran khusus
diterapkan. Hal ini didasarkan atas prinsip yang berorientasi pada tujuan
(hasil), yaitu penilaian terhadap suatu sistem pembelajaran didasarkan atas
hasil yang dicapai.
Dalam mengembangkan alat evaluasi ini perlu ditentukan
terlebih dahulu jenis-jenis tes dan bentuk-bentuk tes yang akan digunakan. Apakah
jenis tes tertulis, atau tes perbuatan. Kemudian bentuk tes yang digunakan
apakah pilihan ganda (multiple choise),
essai, benar-salah atau menjodohkan. Untuk menilai sejumlah tujuan pembelajaran
yang telah ditetapkan, dapat digunakan satu jenis atau satu bentuk tes. Hal ini
sangat bergantung pada hakikat tujuan yang akan dicapai.
c)
Menentukan
Kegiatan Belajar-Mengajar
Sesudah tujuan dan alat evaluasi ditetapkan dan Langkah-langkah,
selanjutnya adalah menetapkan kegiatan belajar-mengajar, yaitu kegiatan yang
harus dilakukan untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan. Dalam menentukan
kegiatan belajar-mengajar hal yang harus dilakukan adalah:
1)
Merumuskan
semua kemungkinan kegiatan belajar yang diperlukan untuk mencapai tujuan
2)
Menetapkan
mana dari sekian belajar tersebut yang
perlu ditempuh dan tidak perlu ditempuh lagi oleh siswa
3)
Menetapkan
kegiatan belajar yang perlu dilaksanakan oleh siswa
Pada
langkah ini sesudah kegiatan belajar siswa ditetapkan, perlu dirumuskan
pokok-pokok materi pembelajaran yang akan diberikan kepada siswa sesuai dengan
jenis kegiatan belajar yang telah ditetapkan.
d)
Merencanakan
Program Kegiatan Belajar Mengajar
Setelah langkah satu sampai tiga telah ditetapkan, selanjutnya
perlu dimantapkan dalam satu program pembelajaran. Titik tolak dalam
merencanakan program kegiatan pembelajaran adalah suatu pelajaran yang diambil
dari kurikulum yang telah ditetapkan jumlah jam dan diberikan pada kelas dalam
semester tertentu. Pada langkah ini perlu disusun strategi proses pembelajaran
dengan cara merumuskan kegiatan belajar dan kegiatan belajar yang dirancang secara sistematis sesuai
dengan situasi kelas. Pendekatan dan metode pembelajaran yang akan digunakan
sesuai dengan tujuan dan karakteristik materi yang akan disampaikan. Termasuk dalam
langkah ini adalah penyusunan proses pelaksanaan evaluasi.
e)
Pelaksanan
langkah-Langkah yang perlu dilakukan dalam pelaksanaan
program ini adalah sebagai berikut:
1)
Mengadakan
Pretest (Tes Awal)
Tes yang diberikan kepada siswa adalah tes yang telah
disusun pada langkah kedua.Fungsi tes awal ini adalah ountuk memperoleh
informasi tentang kemampuan awal siswa, sebelum
mereka mengikuti program pembelajaran yang telah disiapkan. Apabila siswa telah
menguasai kemampuan yang tercantum dalam tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai, maka hal itu perlu diberikan lagi oleh pengajar dalam program
pembelajaran yang akan diberikan.
2)
Menyampaikan
Materi pelajaran
Pada prinsipnya penyampaian materi pelajaran harus
berpegang pada rencana yang disusun pada langkah keempat, yaitu, ”Merencanakan
kegiatan belajar-mengajar”, baik dalam materi, metode, maupun alat yang akan
digunakan. Selain itu, sebelum menyampaikan materi pelajaran, hendaknya guru
menjelaskan dulu kepada siswa tujuan/kompetensi yang akan dicapai, sehingga
mereka mengetahui kemampuan-kemampuan yang diharapkan setelah selesai
pelajaran.
3)
Mengadakan
posttest
Posttest
diberikan setelah selesai mengikuti program pembelajaran. test yang diberikan
identik dengan yang diberikan pada test awal. Test awal (prettest) berfungsi
untuk menilai kemampuan awal siswa sebelum diberikan pembelajaran, sedangkan
test akhir (posttest) berfungsi untuk menilai kemampuan siswa dalam penguasaan
materi pelajaran setelah pembelajaran dilaksanakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar