Minggu, 26 November 2017

MODEL PEMBELAJARAN TIME TOKEN

1.    Pengertian Model Pembelajaran
dinamisenak.blogspot.com
Menurut  Majid  (2014: 2)  mengemukakan  maksud  dari  model pembelajaran  adalah  “kerangka  konseptual  dan  prosedur  yang  sistematik  dalam  mengorganisasikan  pengalaman  belajar  untuk mencapai  tujuan  belajar  tertentu”. Trianto (2007:2) menyebutkan bahwa:
 Model  pembelajaran  adalah  suatu  perencanaan  atau  pola  yang  digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran  di  kelas atau  pembelajaran  dalam  tutorial  dan  untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran termasuk di  dalamnya buku-buku, film-film, tipe-tipe, program-program media komputer.

Selanjutnya menurut Joyce & Weil dalam Rusman (2013:133) “Model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum (rencana pembelajaran jangka panjang), merancang bahan-bahan pembelajaran, dan membimbing pembelajaran di kelas atau yang lain”. Arends dalam Suprijono (2009:46) mengatakan “Model pembelajaran ialah mengacu pada pendekatan yang akan digunakan, termasuk di dalamnya tujuan-tujuan pembelajaran, tahap-tahap dalam kegiatan pembelajaran, lingkungan pembelajaran, dan pengelolaan kelas”.
Menurut Soekamto dan Winataputra (1995:78) mengungkapkan bahwa:
Model pembelajaran adalah sebagai kerangka konseptual yang menggambarkan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar bagi para siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar mengajar.

Joyce (Isjoni,2009:50) mengemukakan bahwa model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau pola yang digunakan sebagai pola atau pedoman dalam merencanakan pembelajaran dalam tutorial dan dalam menentukan suatu perangkat termasuk buku-buku, film, komputer, kurikulum.
Pendapat  di atas  dapat  disimpulkan  bahwa  model  pembelajaran  adalah  kerangka  konseptual  yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran  di  kelas yang mengacu pada pendekatan yang akan digunakan, termasuk di dalamnya tujuan-tujuan pembelajaran, tahap-tahap dalam kegiatan pembelajaran, lingkungan pembelajaran, dan pengelolaan kelas untuk  mempermudah  proses  pembelajaran  sehingga  mencapai  tujuan  belajar  tertentu. Dengan  demikian,  merupakan  hal  yang sangat  penting  bagi  para  pengajar  untuk  mempelajari  dan  menambah  wawasan  tentang  model  pembelajaran  yang  telah  diketahui.  Karena  dengan  menguasai  beberapa  model  pembelajaran,  maka  seorang  guru  akan  merasakan  kemudahan  didalam  melaksanakan  pembelajaran  di  kelas,  sehingga  tujuan  pembelajaran  yang  hendak  kita  capai  dalam  proses  pembelajaran  dapat  tercapai  dan  tuntas  sesuai yang  diharapkan.

2.    Pengertian Model Pembelajaran Time Token
Model Time Token diperkenalkan oleh Arends pada tahun 1998. Menurut Suyatno (2009:76) Model pembelajaran Time Token digunakan untuk melatih dan mengembangkan keterampilan sosial agar siswa tidak mendominasi pembicaraan”. Aqib (2013:33) “Model pembelajaran ini merupakan struktur yang dapat digunakan untuk mengajarkan keterampilan sosial. Suherman (2009: 11) “Model time token (tanda waktu) adalah model yang pertama kali digunakan oleh Arends pada tahun 1998 untuk melatih dan mengembangkan keterampilan sosial agar siswa tidak mendominasi pembicaraan atau diam sama sekali”. Suprijono  (2009:  133) menyatakan bahwa:
Alur  pelaksanaannya model pembelajaran time token dimana guru memberi sejumlah  kupon  berbicara  dengan waktu ± 30 detik per kupon pada tiap siswa. Sebelum  berbicara,  siswa  menyerahkan  kupon terlebih dahulu pada guru. Setiap tampil berbicara satu kupon. Siswa dapat tampil lagi setelah bergiliran dengan siswa lainnya. Siswa yang telah habis kuponnya tak boleh bicara lagi. Siswa  yang masih memegang kupon harus bicara sampai semua kuponnya habis.

Menurut Taniredja, dkk (2014:119) “Model pembelajaran Time Token merupakan struktur yang dapat digunakan untuk mengajarkan keterampilan sosial, untuk menghindari siswa mendominasi pembicaraan atau siswa diam sama sekali”. Sedangkan Menurut Miftahul huda  (Huda, 2014:239-240) menyatakan bahwa:
       Model pembelajaran Time Token merupakan salah satu contoh kecil dari penerapan pembelajaran demokratis di sekolah. Proses pembelajaran yang demokratis adalah proses belajar yang menempatkan siswa sebagai subjek. Sepanjang proses belajar, aktivitas siswa menjadi titik perhatian utama. Dengan kata lain mereka selalu dilibatkan secara aktif. Guru berperan mengajak siswa mencari solusi bersama terhadap permasalahan yang ditemui. Model ini digunakan untuk melatih dan mengembangkan keterampilan sosial agar siswa tidak mendominasi pembicaraan atau diam sama sekali. Guru memberi sejumlah kupon berbicara dengan waktu ± 30 detik per kupon pada tiap siswa. Sebelum berbicara, siswa menyerahkan kupon terlebih dahulu pada guru. Satu kupon adalah untuk satu kesempatan berbicara. Siswa dapat tampil lagi setelah bergiliran dengan siswa lainnya. Siswa yang telah habis kuponnya tak boleh bicara lagi. Siswa yang masih memegang kupon harus bicara sampai semua kuponnya habis.

Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa Model pembelajaran Time Token merupakan salah satu contoh kecil dari penerapan pembelajaran demokratis di sekolah, dimana digunakan untuk mengajarkan keterampilan sosial serta melibatkan siswa secara aktif dalam proses belajar mengajar  sehingga dapat menghindari siswa mendominasi pembicaraan atau siswa diam sama sekali.

3.    Langkah-Langkah Model Pembelajaran Time Token
Menurut Huda (2014:240), adapun langkah-langkah dari model pembelajaran Time Token ini adalah sebagai berikut
a.    Guru menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar.
b.    Guru mengkondisikan kelas untuk melaksanakan diskusi klasikal
c.    Guru memberi tugas pada siswa.
d.   Guru memberi sejumlah kupon berbicara dengan waktu ± 30 detik per kupon pada tiap siswa.
e.    Guru meminta siswa menyerahkan kupon terlebih dahulu sebelum berbicara atau memberi komentar. Satu Kupon untuk satu kesempatan berbicara. Siswa dapat tampil lagi setelah bergiliran dengan siswa lainnya. Siswa yang telah habis kuponnya tak boleh bicara lagi. Siswa yang masih memegang kupon harus bicara sampai semua kuponnya habis. Demikian seterusnya hingga semua anak berbicara.
f.     Guru memberi sejumlah nilai berdasarkan waktu yang digunakan tiap siswa dalam berbicara


4.    Mengenal Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Time Token
Model pembelajaran Time Token merupakan model pembelajaran yang bertujuan agar masing-masing anggota kelompok diskusi mendapatkan kesempatan untuk memberikan konstribusi dalam menyampaikan pendapat mereka dan mendengarkan pandangan serta pemikiran anggota lain. Menurut Huda (2014:241), kelebihan dan kekurangan model pembelajaran Time Token adalah sebagai berikut:
Kelebihan model pembelajaran Time Token adalah:
a.    Mendorong siswa untuk meningkatkan inisiatif dan partisipasinya.
b.    Siswa tidak mendominasi pembicaraan atau diam sama sekali
c.    Siswa menjadi aktif dalam kegiatan pembelajaran.
d.   Meningkatkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi (aspek berbicara).
e.    Melatih siswa untuk mengungkapkan pendapatnya.
f.     Menumbuhkan kebiasaan pada siswa untuk saling mendengarkan, berbagi, memberikan masukan dan keterbukaan terhadap kritik.
g.    Mengajarkan siswa untuk menghargai pendapat orang lain.
h.    Guru dapat berperan untuk mengajak siswa mencari solusi bersama terhadap permasalahan yang ditemui.
i.      Tidak memerlukan banyak media pembelajaran.

Disamping kelebihan yang dimilikinya, model pembelajaran time token memiliki beberapa kekurangan, yaitu:
a.    Hanya dapat digunakan untuk mata pelajaran tertentu saja.
b.    Tidak bisa digunakan pada kelas yang jumlah siswanya banyak.
c.    Memerlukan banyak waktu untuk persiapan dan dalam proses pembelajaran, karena semua siswa harus berbicara satu persatu sesuai jumlah kupon yang dimilikinya.
d.   Siswa yang memiliki banyak pendapat akan sulit mengutarakan pendapatnya karena waktu yang diberikan terbatas.


5.    Manfaat Model Time Token
Menurut Wena, M. (2009: 190-192) mengemukakan manfaat model time token adalah:
a.    Mengembangkan keterampilan sosial agar siswa tidak mendominasi pembicaraan atau diam sama sekali. Di mana dalam pembelajaran ini, siswa diberi kesempatan untuk menyampaikan pembicaraan, sementara yang lain tidak hanya sekadar mendengarkan melainkan mendengarkan yang penuh konsentrasi.
b.    Saling ketergantungan positif (positive interdependence), dalam hal ini ketergantungan dalam pencapaian tujuan pembelajaran, ketergantungan dalam menyelesaikan tugas, ketergantungan bahan atau sumber belajar, dan ketergantungan peran.
c.    Interaksi tatap muka (face to face interaction), di mana siswa belajar untuk tidak canggung dan tampil percaya diri dihadapan khalayak ramai, sehingga menjadi bekal dalam interaksi sosial di masa datang.

d.   Keterampilan untuk menjalin hubungan antarpribadi, kelompok atau keterampilan sosial yang sengaja diajarkan (use of collarative/social skill). Di mana dalam pembelajaran yang berbentuk kelompok kecil, maka setiap anggota harus belajar dan menyumbangkan kemampuan terbaiknya demi keberhasilan kelompoknya.

1 komentar:

PENGERTIAN DAN LANGKAH-LANGKAH MODEL/METODE/STRATEGI PEMBELAJARAN 1.     Pengertian Model Pembelajaran Istilah model pembela...