Minggu, 26 November 2017

PEMBELAJARAN AKTIVE LEARNING

1.    Pengertian Strategi Pembelajaran Active Learning
Pembelajaran aktif (active learning) dimaksudkan untuk mengoptimalkan penggunaan semua potensi yang dimiliki oleh anak didik, sehingga semua anak didik dapat mencapai hasil belajar yang memuaskan sesuai dengan karakteristik pribadi yang mereka miliki. Disamping itu pembelajaran aktif (active learning) juga dimaksudkan untuk menjaga perhatian siswa/anak didik agar tetap tertuju pada proses pembelajaran. Bonwell, C.C. (1995: 50) menyebutkan bahwa :
Active learning involves students doing something and thinking about what they are doing. Examples include discussions, surveys, laboratory exercises, in-class writing, role-playing, small-group or individual presentations, and field trips. Active learning requires students to take a participatory role in learning, rather than to adopt a receptive, passive posture.

Hamdani, (2011: 48): Strategi pembelajaran aktive learning adalah strategi belajar yang bertujuan meningkatkan mutu pendidikan. Untuk mencapai keterlibtan siswa agar efektif dan efisien dalam dalam belajar dibutuhkan berbagai pendukung dalam proses belajar mengajar yaitu dari sudut siswa, guru, situasi belajar, program belajar dan sarana belajar. Kemudian Ujang Suganda, (dalam Hamdani, 2011: 48):
Strategi active learning adalah cara pandang yang menganggap belajar sebagai kegitan yang membangun, makna atau pengertian terhadap pengalaman dan informasi yang dilakukan oleh siswa bukan oleh guru serta menganggap mengajar sebagai kegiatan menciptakan suasana yang mengembangkan inisiatif dan tanggungjawab belajar sehingga menciptakan berkeinginan terus untuk beajar selama hidupnya, dan tidak bergantung kepada guru atau orang lain apa bila mereka mempelajari hal-hal yang baru

Active learning pada dasarnya berusaha untuk memperkuat dan memperlancar stimulus dan respons anak didik dalam pembelajaran, sehingga proses pembelajaran menjadi hal yang menyenangkan, tidak menjadi hal yang membosankan bagi mereka. Senada dengan pernyataan diatas Melvin L. Silberman, (2013) “strategi Active learning adalah merupakan sebuah kesatuan sumber kumpulan strategi pembelajaran yang komprehensif meliputi berbagai cara untuk membuat peserta didik menjadi aktif”. Sedangkan Sukandi (2003: 6) Menyebutkan bahwa:
Active learning adalah cara pandang yang menganggap belajar sebagai kegiatan membangun makna atau pengertian terhadap pengalaman dan informasi yang dilakukan oleh si pembelajar, bukan oleh si pengajar serta menganggap mengajar sebagai kegiatan menciptakan suasana yang mengembangkan inisiataif dan tanggung jawab belajar si pembelajar, sehingga berkeinginan terus untuk belajar selama hidupnya, dan tidak tergantung kepada guru atau orang lain bila mereka mempelajari hal-hal baru.

Belajar aktif diperlukan tidak hanya untuk mendapatkan hasil belajar yang maksimum, tetapi juga mendorong kebiasaan berpikir kritis mahasiswa sekaligus meningkatkan tanggung jawab mahasiswa atas pendidikan mereka sendiri. Kemudian Menurut David G. Brown dan Curtis W. Ellison (2000: 135): menyatakan:
"Active Learning is not merely a set of activities, but rather an attitude on the part of both students and faculty that makes learning effective. The objective of Active Learning is to stimulate lifetime habits of thinking, to stimulate students to think about HOW as well as WHAT they are learning and to increasingly take responsibility for their own education."

Berdasarkan pendapat para ahli diatas dapat peneliti simpulkan strategi pembelajaran aktive learning adalah salah salah satu cara strategi belajar mengajar yang menuntut keaktifan serta partisipasi siswa dalam setiap kegiatan belajar seoptimal mungkin sehingga siswa mampu mengubah tingkah lakunya secara efektif dan efisisien. untuk menerapkan strategi active learning dalam proses belajar mengajar, hakikat strategi  aktif learning dapat dijabarkan kedalam prinsip-prinsip aktive learning yang dapat diamati berupa tingkah laku. prinsip-prinsip strategi active learning adalah tingkah laku mengajar mendasar yang selalu tampak dan menggambarkan keterlibatan siswa dalam proses belajar mengajar, keterlibatan mental, intelektual maupun emosional yang dapat langsung dituangkan dalam berbagai keaktifan fisik.
2.        Prinsip-Prinsip Active Learning
Prinsip-prinsip strategi active learning adalah tingkah laku mengajar mendasar yang selalu tampak dan menggambarkan keterlibatan siswa dalam proses belajar mengajar, keterlibatan mental, intelektual dan emosional yang dapat langsung dituangkan dalam berbagai keaktifan fisik. Dibawah ini Hamdani, (2013: 49-50) menyebutkan prinsip-prinsip dari strategi pembelajaran active learning, yaitu:
a)    Prinsip motivasi
b)   Prinsip latar konteks
c)    Prinsip keterarahan pada titik pusat atau fokus tertentu
d)   Prinsip hubungan sosial
e)    Pinsip belajar sambil bekerja
f)     Prinsip perbedaan perseorangan
g)   Prinsip menemukan
h)   Prinsip pemecahan masalah

Dalam pelaksanaan pembelajaran hendaknya diperhatikan beberapa prinsip belajar pada waktu proses belajar mengajar siswa melakukan kegiatan secara optimal, oleh karena itu prinsip-prinsip diatas buka hanya untuk diketahui, melainkan yang lebih penting, dilaksanakan pada waktu mengajar sehingga mendorong kegiatan belajar siswa seoptimal mungkin.
3.      Langkah-Langkah Strategi Pembalajaran Active Learning
Dalam strategi  pembalajaran active learning setiap materi pelajaran yang baru harus dikaitkan dengan berbagai pengetahuan dan pengalaman yang ada sebelumnya. Materi pelajaran yang baru disediakan secara aktif dengan pengetahuan yang sudah ada. Dalam penerapannya strategi pembelajaran ini terdapat langkah-langkah yang diharapkan dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Hamdani, (2013: 50-51). menyatakan langkah-langkah strategi  pembalajaran active learning sebagai berikut:
1)   Pengalaman dengan indikator sebagai berikut:
a)    Melakukan pengamatan
b)   Melakukan percobaan
c)    Melakukan wawancara
d)   Membuat sesuatu
2)   Interaksi dengan indikator sebagai berikut:
a)    Mengajukan pertanyaan
b)   Meminta pendapat orang lain
c)    Memberi komentar
d)   Bekerja dalam kelompok
3)   Komunikasi dengan indikator sebagai berikut:
a)    Mendemonstrasikan,mempertunjukan dan menjelaskan
b)   Berbicara, bercerita dan menceritakan
c)    Melaporkan mengemukakan pendapat, lisan/tulisan
d)   Memajang hasil karya
4)   Refleksi dengan indikator sebagai berikut:
1)   Memikirkan kembali hasil kerja/pikiran sendiri

Langka-langkah strategi  pembelajaran active learning tidak akan berhasil jika tidak diimbangi dengan keterampilan guru dalam mengelola proses pembelajaran untuk itu diperlukan keseriusan dari pendidik serta didukung sarana, prasarana yang memadai.
4.      Faktor Pendukung Strategi  Pembelajaran Active Learning
Mengajar bukan semata persoalan menceritakan, belajar bukanlah konsekuensi otomatis dari penuangan informasi kedalam benak siswa. proses pembelajaran yang mampu mengaktifkan siswa memerlukan keterlibatan mental dan kerja siswa sendiri serta ditunjang oleh faktor pendukung. Dibawah ini dikemukakan faktor pendukung strategi  pembalajaran active learning, Hamdani, (2013: 51-52) yaitu:
a)      Sikap guru dan perilaku guru
Sesuai dengan pengertian mengajar, yaitu menciptakan suasana yang mengemabangkan inisiatif dan tanggungjawab belajar siswa maka sikap dan perilaku guru hendaknya :
1)   terbuka mau mendengarkan pendapat siswa embiasakan siswa untuk mendengarkan apa bila guru atau siswa lain berbicara
2)   menghargai perbedaan pendapat
3)   mendorong siswa untuk memperbaiki kesalahannya
4)   menuumbuhkan rasa percaya diri siswa
5)   memberi umpan balik terhadap hasil belajar siswa
6)   tidak terlalu cepat untuk membantu siswa
7)   tidak kikir untuk memuji dan menghargai dan memuji siswa tidak memtertawakan pendapat hasil karya siswa sekalipun kurang berkualitas
8)   mendorong siswa untuk tidak takut salah dan berani menanggung resiko
2)      Ruang kelas yang menunjang aktif yaitu:
1)   berisikan banyak sumber belajar, seperti buku dan benda nyata
2)   berisikan banyak alat bantu belajar, media atau alat peraga
3)   berisi banyak hasil karya siswa, seperti lukisan, laporan percobaan dan alat hasil percobaan, letak bangku dan meja
4)   letak bangku meja diatur sedemikian rupa sehingga leluasa untuk bergerak


Dari prinsip, langkah-langkah serta faktor pendukung menunjukan adanya upaya saling mempengaruhi dan saling mendukung satu sama lain. Sedang guru merupakan fasilitator terciptanya proses pembelajaran yang menyenangkan dan dapat membangkit minat dan motivasi siswa, dengan kata lain, suasana belajar aktif hanya mungkin terjadi apabila guru turut aktif sebagai fasilitator. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PENGERTIAN DAN LANGKAH-LANGKAH MODEL/METODE/STRATEGI PEMBELAJARAN 1.     Pengertian Model Pembelajaran Istilah model pembela...