1.
Pengertian Strategi Pembelajaran Active Learning
Pembelajaran aktif (active learning) dimaksudkan untuk mengoptimalkan penggunaan semua
potensi yang dimiliki oleh anak didik, sehingga semua anak didik dapat mencapai
hasil belajar yang memuaskan sesuai dengan karakteristik pribadi yang mereka
miliki. Disamping itu pembelajaran aktif (active
learning) juga dimaksudkan untuk menjaga perhatian siswa/anak didik agar
tetap tertuju pada proses pembelajaran. Bonwell, C.C. (1995: 50) menyebutkan bahwa :
Active
learning involves students doing something and thinking about what they are
doing. Examples include discussions, surveys, laboratory exercises, in-class
writing, role-playing, small-group or individual presentations, and field
trips. Active learning requires students to take a participatory role in
learning, rather than to adopt a receptive, passive posture.
Hamdani, (2011: 48): Strategi pembelajaran aktive learning adalah strategi belajar
yang bertujuan meningkatkan mutu pendidikan. Untuk mencapai keterlibtan siswa
agar efektif dan efisien dalam dalam belajar dibutuhkan berbagai pendukung
dalam proses belajar mengajar yaitu dari sudut siswa, guru, situasi belajar,
program belajar dan sarana belajar. Kemudian Ujang Suganda, (dalam Hamdani,
2011: 48):
Strategi
active learning adalah cara pandang
yang menganggap belajar sebagai kegitan yang membangun, makna atau pengertian
terhadap pengalaman dan informasi yang dilakukan oleh siswa bukan oleh guru
serta menganggap mengajar sebagai kegiatan menciptakan suasana yang
mengembangkan inisiatif dan tanggungjawab belajar sehingga menciptakan
berkeinginan terus untuk beajar selama hidupnya, dan tidak bergantung kepada
guru atau orang lain apa bila mereka mempelajari hal-hal yang baru
Active learning pada dasarnya berusaha untuk memperkuat dan memperlancar stimulus dan
respons anak didik dalam pembelajaran, sehingga proses pembelajaran menjadi hal
yang menyenangkan, tidak menjadi hal yang membosankan bagi mereka. Senada dengan pernyataan diatas Melvin L. Silberman, (2013) “strategi Active learning adalah merupakan sebuah kesatuan sumber kumpulan
strategi pembelajaran yang komprehensif meliputi berbagai cara untuk membuat
peserta didik menjadi aktif”. Sedangkan Sukandi (2003: 6) Menyebutkan bahwa:
Active learning adalah
cara pandang yang menganggap belajar sebagai kegiatan membangun makna atau
pengertian terhadap pengalaman dan informasi yang dilakukan oleh si pembelajar,
bukan oleh si pengajar serta menganggap mengajar sebagai kegiatan menciptakan
suasana yang mengembangkan inisiataif dan tanggung jawab belajar si pembelajar,
sehingga berkeinginan terus untuk belajar selama hidupnya, dan tidak tergantung
kepada guru atau orang lain bila mereka mempelajari hal-hal baru.
Belajar aktif diperlukan tidak hanya untuk mendapatkan
hasil belajar yang maksimum, tetapi juga mendorong kebiasaan berpikir kritis
mahasiswa sekaligus meningkatkan tanggung jawab mahasiswa atas pendidikan
mereka sendiri. Kemudian Menurut David G. Brown dan
Curtis W. Ellison (2000: 135): menyatakan:
"Active Learning is not merely a set of activities, but rather an
attitude on the part of both students and faculty that makes learning effective.
The objective of Active Learning is to stimulate lifetime habits of thinking,
to stimulate students to think about HOW as well as WHAT they are learning and
to increasingly take responsibility for their own education."
Berdasarkan pendapat para ahli diatas dapat peneliti
simpulkan strategi pembelajaran aktive
learning adalah salah salah satu cara strategi belajar mengajar yang
menuntut keaktifan serta partisipasi siswa dalam setiap kegiatan belajar
seoptimal mungkin sehingga siswa mampu mengubah tingkah lakunya secara efektif
dan efisisien. untuk menerapkan strategi active
learning dalam proses belajar mengajar, hakikat strategi aktif learning dapat dijabarkan kedalam
prinsip-prinsip aktive learning yang
dapat diamati berupa tingkah laku. prinsip-prinsip strategi active learning adalah tingkah laku
mengajar mendasar yang selalu tampak dan menggambarkan keterlibatan siswa dalam
proses belajar mengajar, keterlibatan mental, intelektual maupun emosional yang
dapat langsung dituangkan dalam berbagai keaktifan fisik.
2.
Prinsip-Prinsip Active
Learning
Prinsip-prinsip strategi active learning adalah tingkah laku mengajar mendasar yang selalu
tampak dan menggambarkan keterlibatan siswa dalam proses belajar mengajar,
keterlibatan mental, intelektual dan emosional yang dapat langsung dituangkan
dalam berbagai keaktifan fisik. Dibawah ini Hamdani, (2013: 49-50) menyebutkan
prinsip-prinsip dari strategi pembelajaran active
learning, yaitu:
a)
Prinsip motivasi
b)
Prinsip latar konteks
c)
Prinsip keterarahan pada titik pusat atau fokus
tertentu
d)
Prinsip hubungan sosial
e)
Pinsip belajar sambil bekerja
f)
Prinsip
perbedaan perseorangan
g)
Prinsip menemukan
h)
Prinsip pemecahan masalah
Dalam pelaksanaan pembelajaran hendaknya diperhatikan
beberapa prinsip belajar pada waktu proses belajar mengajar siswa melakukan
kegiatan secara optimal, oleh karena itu prinsip-prinsip diatas buka hanya
untuk diketahui, melainkan yang lebih penting, dilaksanakan pada waktu mengajar
sehingga mendorong kegiatan belajar siswa seoptimal mungkin.
3.
Langkah-Langkah Strategi Pembalajaran Active Learning
Dalam strategi pembalajaran active learning setiap materi pelajaran
yang baru harus dikaitkan dengan berbagai pengetahuan dan pengalaman yang ada
sebelumnya. Materi pelajaran yang baru disediakan secara aktif dengan
pengetahuan yang sudah ada. Dalam penerapannya
strategi pembelajaran ini terdapat langkah-langkah yang diharapkan dapat
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Hamdani, (2013: 50-51).
menyatakan langkah-langkah strategi pembalajaran active learning sebagai berikut:
1)
Pengalaman dengan indikator sebagai berikut:
a)
Melakukan pengamatan
b)
Melakukan percobaan
c)
Melakukan wawancara
d)
Membuat sesuatu
2)
Interaksi dengan indikator sebagai berikut:
a)
Mengajukan pertanyaan
b)
Meminta pendapat orang lain
c)
Memberi komentar
d)
Bekerja dalam kelompok
3)
Komunikasi dengan indikator sebagai berikut:
a)
Mendemonstrasikan,mempertunjukan dan
menjelaskan
b)
Berbicara, bercerita dan menceritakan
c)
Melaporkan mengemukakan pendapat,
lisan/tulisan
d)
Memajang hasil karya
4)
Refleksi dengan indikator sebagai berikut:
1)
Memikirkan kembali hasil kerja/pikiran
sendiri
Langka-langkah strategi pembelajaran active learning tidak akan berhasil jika tidak diimbangi dengan
keterampilan guru dalam mengelola proses pembelajaran untuk itu diperlukan
keseriusan dari pendidik serta didukung sarana, prasarana yang memadai.
4.
Faktor Pendukung Strategi Pembelajaran Active Learning
Mengajar bukan semata persoalan menceritakan,
belajar bukanlah konsekuensi otomatis dari penuangan informasi kedalam benak
siswa. proses pembelajaran yang mampu mengaktifkan siswa memerlukan
keterlibatan mental dan kerja siswa sendiri serta ditunjang oleh faktor
pendukung. Dibawah ini dikemukakan faktor pendukung strategi pembalajaran active learning, Hamdani, (2013: 51-52) yaitu:
a) Sikap guru dan perilaku guru
Sesuai
dengan pengertian mengajar, yaitu menciptakan suasana yang mengemabangkan
inisiatif dan tanggungjawab belajar siswa maka sikap dan perilaku guru
hendaknya :
1) terbuka mau mendengarkan pendapat siswa embiasakan siswa
untuk mendengarkan apa bila guru atau siswa lain berbicara
2) menghargai perbedaan pendapat
3) mendorong siswa untuk memperbaiki kesalahannya
4) menuumbuhkan rasa percaya diri siswa
5) memberi umpan balik terhadap hasil belajar siswa
6) tidak terlalu cepat untuk membantu siswa
7) tidak kikir untuk memuji dan menghargai dan memuji siswa
tidak memtertawakan pendapat hasil karya siswa sekalipun kurang berkualitas
8) mendorong siswa untuk tidak takut salah dan berani
menanggung resiko
2) Ruang kelas yang menunjang aktif yaitu:
1) berisikan banyak sumber belajar, seperti buku dan benda
nyata
2) berisikan banyak alat bantu belajar, media atau alat
peraga
3) berisi banyak hasil karya siswa, seperti lukisan, laporan
percobaan dan alat hasil percobaan, letak bangku dan meja
4) letak bangku meja diatur sedemikian rupa sehingga leluasa
untuk bergerak
Dari prinsip, langkah-langkah serta faktor
pendukung menunjukan adanya upaya saling mempengaruhi dan saling mendukung satu
sama lain. Sedang guru merupakan fasilitator terciptanya proses pembelajaran
yang menyenangkan dan dapat membangkit minat dan motivasi siswa, dengan kata
lain, suasana belajar aktif hanya mungkin terjadi apabila guru turut aktif
sebagai fasilitator.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar