a)
Pengertian Aktifitas Belajar Siswa, myskripsi.blogspot.com
Proses
belajar mengajar akan berdayaguna dan berhasil guna apabila siswa sendiri
sebagai subjek sekaligus sebagai obyek dalam interaksi belajar mengajar
tersebut dapat meningkatkan aktivitasnya. Dengan kata lain sebagai seorang
siswa tidak akan memperoleh hasil belajar yang baik apabila tidak disertai
dengan kemauan dan ketekunan dalam belajar walaupun guru telah berusaha
melaksanakan tugasnya dengan maksimal dan penuh rasa tanggug jawab.
Pengertian aktivitas belajar berasal dari dua kata yakni kata aktivitas dan
kata belajar. Aktivitas berasal dari
bahasa ingris yakni activity yang
bearti kegiatan. Kemudian di Indonesiakan menjadi aktivitas. Aktivitas berarti kegiatan yang dilakukan seseorang. Menurut Fuad Hasan (1991: 45) menyatakan bahwa : ”Aktivitas belajar adalah
segala bentuk kegiatan yang mempunyai efek belajar. Sedangkan Menurut Gage
dan Barliner dalam (Dimyati dan Moedjiono 2006: 44) “kecendrungan psikologi dewasa ini menganggap
bahwa anak adalah makhluk yang aktif, Anak mempunyai dorongan untuk berbuat
sesuatu, mempunyai kemauan dan aspirasinya sendiri”. Menurut Slameto (2010: 2):
“Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh
suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil
pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”.
Kemudian menurut Thursan
Hakim (2000: 1): “Belajar adalah proses perubahan didalam kepribadian manusia
dan perubahan tersebut terlihat dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas
tingkah laku seperti peningkatan pengetahuan, sikap, pemahaman daya pikir dan
pengetahuan”.
Senada dengan pendapat diatas menurut Gie (dalam Wawan, 2010: 1),
“Aktivitas belajar adalah segenap rangkaian kegiatan atau aktivitas secara
sadar yang dilakukan oleh seseorang yang mengakibatkan perubahan dalam dirinya,
berupa perubahan pengetahuan atau kemahiran yang sifatnya tergantung pada
sedikit banyaknya perubahan).
Dari pendapat diatas maka
dapat peneliti simpulkan bahwa yang dimaksud dengan aktivitas belajar siswa
adalah suatu keaktifan, kegiatan atau kesibukan yang dilaksanakan oleh seorang
siswa didalam melaksanakan proses belajar guna memperoleh perubahan tingkah
laku atau menerima ilmu pengetahuan dari guru. Dalam setiap proses belajar
siswa selalu menampakkan keaktifan. Keaktifan itu beraneka ragam bentuknya,
mulai dari kegiatan fisik yang mudah diamati sampai kegiatan psikis yang susah
diamati. Kegiatan fisik berupa membaca, mendengar, dan menulis, sementara
kegiatan psikis seperti menggunakan khasanah pengetahuan yang dimiliki dalam
memecahkan masalah yang dihadapi dan menyimpulkan hasil percobaan serta
kegiatan psikis lainnya.
Berdasarkan penjelasan
diatas dapat disimpulkan bahwa dalam proses belajar mengajar aktivitas siswa
sangat diperlukan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Aktifitas belajar yang
dimaksud dalam penelitian ini adalah aktifitas
siswa dalam mengikuti pelajaran yang diwajibkan
dalam aktifitas Mendengarkan, Aktivitas lisan serta aktivitas mental.
2.
Bentuk-bentuk Aktivitas Belajar
Kegiatan belajar atau aktivitas belajar merupakan kegiatan yang dilakukan
siswa karena adanya motivasi sebagai penggerak untuk melakukan perbuatan
belajar. Dengan dorongan tersebut dapat mengiatkan siswa belajar sehingga siswa
semakin bersemangat atau bergairah untuk belajar. Seperti yang dikemukakan Udin
S. Winataputra, (2001:210) menyatakan:”
Motivasi berfungsi sebagai motor penggerak aktivitas. Bila motornya tidak ada,
maka aktivitas tidak akan terjadi, motornya lemah maka aktivitas yang terjadi pun lemah pula”.
Melalui motivasi yang dapat menggerakkan aktivitas belajar tersebut maka
siswa dapat melakukan proses belajar dengan baik sesuai dengan harapan. Oleh
karena itu aktivitas dalam belajar yang perlu dilakukan oleh siswa berupa
kegiatan siswa mendengar penjelasan guru, kegiatan siswa melakukan komunikasi
dalam bentuk tanay jawab atau
bertukar pendapat dan kegiatan gerak atau motorik. Hal ini sejalan dengan apa
yang dikemukakan oleh Sardiman, (2011:101) yang
digolongkannya menjadi :
a)
Visual
activities yang termasuk di dalamnya adalah
membaca, memerhatikan gambar demonstrasi, percobaan, pekerjaan orang lain.
b)
Oral
activities, adalah menyatakan, merumuskan, bertanya,
memberi saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi, interupsi.
c)
Listening
activities, seperti mendengarkan, uraian, menaruh percakapan,
diskusi musik, pidato.
d)
Writting
activities, seperti menulis cerita, karangan
laporan, angket, laporan.
e)
Drawing
activities, misalnya: menggambar, membuat grafik,
peta, diagram.
f)
Motor
activities, yang termasuk di dalamnya adalah
melakukan percobaan, membuat konstruksi, model mereparasi, bermain, berkebun,
beternak.
g)
Mental
activities, yang termasuk di dalamnya adalah
menanggapi, mengingat, memecahkan soal, menganalisis, melihat hubungan,
mengambil keputusan.
h)
Emotional
activities, seperti misalnya menaruh minat, merasa
bosan, gembira, bersemangat, bergairah, berani, tenang, gugup.
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa bentuk-bentuk aktivitas
belajar yang harus dilakukan siswa dalam penelitian ini yaitu: aktivitas
mendengarkan penjelasan guru, aktivitas mencatat pelajaran, aktivitas membaca
pelajaran, dan aktivitas menanggapi pelajaran.
dibawah ini dijelaskan secara rinci bentuk-bentuk dari aktivitas belajar
1)
Aktivitas Siswa Mendengarkan Penjelasan Guru
Proses belajar mengajar merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan
secarah terarah dan berkesinambungan untuk mencapai tujuan belajar bagi siswa
dan mengajar bagi guru. Melalui proses belajar yang dilakukan oleh siswa
tentunya membutuhkan peran aktif siswa, yang selanjutnya disebut aktivitas
belajar siswa. Dalam belajar agar dapat mengetahui secara mendalam tentang
materi dan memperoleh pengalaman
langsung dari apa yang diperbuatnya melalui aktivitas mendengar penjelasan
guru.
Aktivitas mendengarkan merupakan
perbuatan belajar yang melibatkan indera
pendengaran seperti mendengarkan penjelasan guru, ceramah, dan pengarahan. Stevenson (1991: 33), menyatakan pendapatnya
mengenai aktivitas mendengarkan sebagai berikut: ”Students are learning only by hearing will happened a fault thingking.
(Artinya
siswa-siswa yang belajar hanya dengar dan mendengar sering kali mengalami kesalahan
dalam berpikir). Kemungkinan terjadinya kondisi ini karena disebabkan siswa
sering menginterprestasikan sendiri apa yang didengarnya tanpa melalui proses
tanya jawab atau pembuktian dengan demonstrasi.
Keberhasilan belajar siswa ditentukan oleh siswa ditentukan oleh siswa
sendiri, sebab siswalah sebagai subjek belajar yang harus mempunyai komitmen
tentang keberhasilannya. Untuk menunjang
keberhasilan belajar berbagai berbgai cara yang dilakukan siswa, baik mendengar,
melihat, merasakan, dan lain-lain. Menurut Tabrani Rusyan, (1992:23) menyatakan
:”Peserta didik yang belajar harus melakukan banyak kegiatan, baik kegiatan
sistem saraf seperti: melihat, merangsang, berpikir, kegiatan motoris dan
sebagaimanya”.
Melalui aktivitas mendengar, siswa dapat memahami materi pelajaran yang
disampaikan , sehingga proses belajar yang dilakukan oleh siswa benar-benar
berarti bagi guru dan siswa dalam rangka mengembangkan potensi diri. Menurut
Oemar Hamalik, (1990:21) mengatakan bahwa ”Kegiatan mendengarkan, penyajian
bahan, mendengarkan percakapan atau diskusi kelompok, mendengarkan permainan,
mendengarkan radio”. Dari pendapat
diatas bahwa aktivitas mendengar dalam belajar perlu dilakukan oleh siswa untuk
memahami penjelasan guru sehingga hasil belajar yang diharapkan dapat tercapai.
Adapun aktivitas siswa mendengarkan penjelasan guru dalam penelitian ini
dengan indikator: mendengarkan penyajian materi pelajaran dengan
sungguh-sungguh, dan mendengarkan pertayaan yang diajukan oleh guru dengan
cermat.
2)
Aktivitas Siswa Mencatat Pelajaran
Agar proses pembelajaran terarah sesuai dengan tujuan yang akan dicapai
dalam kegiatan pembelajaran, siswa selalu mendengarkan penjelasan dari guru,
tetapi adakalanya siswa perlu diberi kesempatan mencatat materi-materi yang
dianggap penting. Oemar Hamalik, (1990:21) mengatakan: ”Kegiatan menulis: menulis cerita, menulis laporan, memeriksa karangan,
bahan-bahan copy, membuat out line atau rangkuman, mengerjakan tes, mengisi
angket”. Selanjutnya menurut The Liang
Gie, (1990:85) mengatakan bahwa; ”Mencatat yang baik
adalah mencatat atau menulis yang telah dimengerti oleh otak diorganisir dalam
kepala dan kemudian dituliskan dikertas
dalam bentuk garis besar.
Berdasarkan pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa aktivitas siswa mencatat pelajaran adalah suatu
kegiatan yang dilakukan siswa
dengan mencatat materi yang dipelajari,
baik dalam bentuk belajar mandiri maupun klasikal. Hal ini dilakukan dengan
maksud agar mudah dipahami dan diingat. Aktivitas mencatat tergolong kegiatan
yang menyangkut kegiatan menulis, karena
apa yang dipelajari akan ditulis menjadi catatan-catatan penting yang perlu
diingat dan dibaca kembali oleh siswa.
3)
Aktivitas Siswa Membaca Pelajaran
Aktivitas membaca dalam belajar merupakan kegiatan siswa dengan menggunakan
kemampuan mengamati dengan cara membaca pelajaran. Aktivitas membaca dalam
belajar sangat erat hubungannya sebab dengan membaca siswa akan dapat
memperoleh informasi tentang pelajaran untuk meningkatkan kecerdasan siswa.
Menurut Slameto (1991:83) mengatakan bahwa: ”Membaca besar pengaruhnya terhadap
belajar. Hampir sebagian besar kegiatan adalah membaca”. Sejalan dengan Depdikbud, (1990:44)”Belajar sangat erat hubungannya dengan membaca.
Dengan membaca orang dapat memperoleh informasi tentang pendapat, penemuan, dan
pengalaman orang lain,. Dengan membaca akan memperoleh inspirasi dan gagasan
tertentu, dan keinginan belajar bertambah kuat.
Selain itu dengan membaca membutuhkan kemampuan berupa penginderaan,
pikiran, dan perasaan agar apa yang dipelajari mudah dipahami dan diingat oleh
siswa. Sebagaimana pendapat Udin S. Winataputra, (2001:24) mengatakan
bahwa:”Seseorang dikatakan belajar bila pikiran dan perasaannya aktif.
Aktivitas pikiran dalam perasaannya itu
sendiri tidak dapat diamati orang lain, akan tetapi terasa oleh yang
bersangkutan (orang yang sedang
belajar). Yang diamati oleh guru ialah manifestasinya, yaitu siswa sebagai
aktivitas pikiran dan perasaan pada diri siswa tersebut”.
Oleh karena itu untuk memperoleh informasi yang jelas dalam rangka
pengembangan kemampuan berpikir kritis, meningkatan kecerdasan dan
mengembangkan gagasan maka perlu mengembangkan aktivitas membaca yang perlu
dilakukan oleh siswa.
Dari pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa aktivitas membaca
pelajaran bagi siswa adalah : membiasakan membaca buku bacaan yang ada hubungan
dengan pelajaran dan mengisi waktu kosong membaca buku diruang perpustakaan.
4)
Aktivitas Siswa Menanggapi Materi Pelajaran
Untuk mencapai hasil yang diaharapkan setiap siswa haruslah lebih giat
belajar karena siswa sebagai subjek belajar. Belajar merupakan tugas yang harus
dilakukan oleh siswa untuk mengembangkan kemampuannya. Untuk melakukan kegiatan
sebaik-baiknya, tentunya membutuhkan aktivitas siswa, salah satunya aktivitas
menanggapi materi pelajaran.
Melalui aktivitas menanggapi pelajaran dalam proses belajar mengajar, siswa
dapat memahami secara jelas tentang materi yang disampaikan dan siswa
menunjukkan pengembangan berikir kritis. Salah satu sikap kritis terhadap
pelajaran yang disampaikan misalnya siswa bertanya dalam diskusi, mengemukakan
pendapat, memberi kesimpulan tentang materi pelajaran. Selain itu aktivitas
lisan yang dilakukan siswa dapat memberikan jalan keluar manakala ia mengalami hambatan atau kesulitan
yang dihadapi dalam proses belajar mengajar. Sejalan dengan pendapat Paul B.
Diedrich dalam Sadirman. AM (2003:101) yaitu: ”Oral activities, seperti: menyatakan, merumuskan, bertanya,
memberikan saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan interview, diskusi dan
interupsi.
Berdasarkan pendapat diatas, bahwa aktivitas lisan atau menanggapi dapat
menggiatkan belajar siswa dalam memahami pelajaran yang disampaikan. Aktivitas
tersebut yaitu: berusaha menjawab
pertayaan dari guru, berusaha menjawab pertayaan dari teman, megajukan
pertayaan kepada guru tentang pelajaran, melontarkan pertayaan kepada teman dan
kemampuan untuk mengeluarkan pendapat.