PENGERTIAN DAN LANGKAH-LANGKAH
MODEL/METODE/STRATEGI PEMBELAJARAN
1.
Pengertian Model Pembelajaran
Istilah model pembelajaran mempunyai makna yang
lebih luas dari pada suatu strategi, metode, atau prosedur. Model pembelajaran
adalah suatu bentuk kegiatan pembelajaran yang mempunyai ciri khusus yaitu:
rasional teoritik yang logis yang disusun oleh penciptanya, tujuan pembelajaran
yang akan dicapai, tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut
dapat dilaksanakan sehingga berhasil, dan lingkungan belajar yang diperlukan
agar tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Agus Suprijono, (2009:46)
model pembelajaran merupakan landasan praktik pembelajaran hasil
penurunan teori psiklologi pendidikan dan teori belajar yang dirancang
berdasarkan analisis terhadap implementasi kurikulum dan implikasinya pada
tingkat operasional di Kelas. Sedangkan menurut Joice dan Weil (dalam
Isjoni, 2011:50), mengatakan bahwa:
Model pembelajaran adalah suatu pola rencana yang sudah
direncanakan sedemikian rupa dan digunakan untuk menyusun kurikulum,
menggunakan materi pelajaran serta memberi petunjuk kepada pengajar dikelasnya. Salah satu
ciri khusus model pembelajaran yang tidak dimiliki oleh strategi atau prosedur
tertentu yaitu tingkah laku mengajar yang menggambarkan pola kegiatan guru dan
siswa dalam berinteraksi sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.
- PEMBELAJARAN ACTTIVE LEARNING ADALAH
Active learning pada dasarnya berusaha untuk memperkuat
dan memperlancar stimulus dan respons anak didik dalam pembelajaran, sehingga
proses pembelajaran menjadi hal yang menyenangkan, tidak menjadi hal yang
membosankan bagi mereka. Senada dengan pernyataan diatas Melvin L. Silberman, (2013) “strategi Active learning adalah merupakan sebuah kesatuan sumber kumpulan
strategi pembelajaran yang komprehensif meliputi berbagai cara untuk membuat
peserta didik menjadi aktif”. Sedangkan Sukandi (2003: 6) Menyebutkan bahwa: Active
learning adalah cara pandang yang menganggap belajar sebagai kegiatan membangun
makna atau pengertian terhadap pengalaman dan informasi yang dilakukan oleh si
pembelajar, bukan oleh si pengajar serta menganggap mengajar sebagai kegiatan
menciptakan suasana yang mengembangkan inisiataif dan tanggung jawab belajar si
pembelajar, sehingga berkeinginan terus untuk belajar selama hidupnya, dan
tidak tergantung kepada guru atau orang lain bila mereka mempelajari hal-hal baru.
1.
Langkah-Langkah Strategi
Pembalajaran Active Learning
Dalam strategi pembalajaran active learning setiap materi pelajaran yang baru harus dikaitkan
dengan berbagai pengetahuan dan pengalaman yang ada sebelumnya. Materi
pelajaran yang baru disediakan secara aktif dengan pengetahuan yang sudah ada.
Dalam penerapannya strategi pembelajaran ini terdapat langkah-langkah yang
diharapkan dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa. Hamdani, (2013: 50-51).
menyatakan langkah-langkah strategi
pembalajaran active learning sebagai
berikut:
1) Pengalaman dengan indikator sebagai berikut:
a) Melakukan pengamatan
b) Melakukan percobaan
c) Melakukan wawancara
d) Membuat sesuatu
2) Interaksi dengan indikator sebagai berikut:
a) Mengajukan pertanyaan
b) Meminta pendapat orang lain
c) Memberi komentar
d) Bekerja dalam kelompok
3) Komunikasi dengan indikator sebagai berikut:
a) Mendemonstrasikan,mempertunjukan dan menjelaskan
b) Berbicara, bercerita dan menceritakan
c) Melaporkan mengemukakan pendapat, lisan/tulisan
d) Memajang hasil karya
4) Refleksi dengan indikator sebagai berikut:
1) Memikirkan kembali hasil kerja/pikiran sendiri
Langka-langkah strategi
pembelajaran active learning tidak
akan berhasil jika tidak diimbangi dengan keterampilan guru dalam mengelola
proses pembelajaran untuk itu diperlukan keseriusan dari pendidik serta didukung
sarana, prasarana yang memadai.
B. Pengertian Model Pembelajaran Snowball
Throwing
Pembelajaran kooperatif tipe
Snowball Throwing merupakan pembelajaran yang dapat digunakan untuk memberikan
konsep pemahaman materi yang sulit kepada siswa serta dapat digunakan untuk
mengetahui sejauh mana pengetahuan dan kemampuan siswa dalam materi tersebut.
Model Pembelajaran snowball
throwing (melempar bola) merupakan jenis pembelajaaran kooperatif yang didesain
seperti permainan melempar bola. Metode ini bertujuan untuk memancing
kreatifitas dalam membuat soal sekaligus menguji daya serap materi yang disampaikan
oleh ketua kelompok. Karena berupa permainan, Siswa harus dikondisikan dalam
keadaan santai tetapi tetap terkendali tidak ribut, kisruh atau berbuat onar.
2.
Langkah-Langkah Model Pembelajaran
Snowball Throwing
Agar
guru dapat membimbing kegiatan pembelajaran secara efektif, ada tujuh
langkah-langkah model Pembelajaran Snowball Throwing menurut Miftahul
Huda, (2014 : 227) sebagai berikut:
a) Guru menyampaikan materi akan
disajikan
b) guru membentuk kelompok-kelompok
dan memanggil masing ketua kelompok untuk memberikan penjelasan tentang materi
c) masing-masing ketua kelompok
kembali kekelompoknya kemudian menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru
kepada teman kelompoknya
d) masing-masing siswa diberi satu
lembar kertas kerja untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja menyangkut materi
yang telah dijelaskan oleh ketua kelompok
e) siswa membentuk kertas tersebut
seperti bola dan dilempar dari satu siswa ke siswa yang lain selama kurang
lebih 15 menit
f) setelah mendapat satu bola, iya
diberi kesempatan untuk menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas tersebut
secara bergantian
g) guru mengevaluasi dan menutup
pembelajaran
Langkah-langkah
penggunaan Pembelajaran Snowball Throwing diatas merupakan tindakan berpola. Pola ini
diciptakan agar kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan baik dapat
meningkatkan aktifitas dan kreativitas
siswa dalam belajar dengan meningkatnya kreativitas siswa dalam belaja
otomatis akan berdampak baik pada meningkatnya nilai siswa.
C.
Pengertian
Metode Pembelajaran Resitasi
Metode
resitasi merupakan salah satu metode pembelajaran yang menekankan pada murid
agar dapat belajar menemukan dan merasakan sendiri kegiatan belajar yang telah
dilakukan. Metode pembelajaran Resitasi (Penugasan)
adalah Metode penyajian bahan dimana guru memberikan tugas tertentu agar siswa
melakukan kegiatan belajar. Masalahnya tugas yang dilaksanakan oleh siswa dapat
dilakukan didalam kelas, dihalaman sekolah, dilaboratorium, diperpustakaan,
dibengkel, dirumah siswa, atau dimana saja asal tugas itu dapat dikerjakan.
(Djamarah, 2010: 85). Soekartawi, (1995:19), mendefinsikan metode resitasi
adalah suatu cara yang menyajikan bahan pelajaran dengan memberikan tugas
kepada siswa untuk dipelajari dan kemudian dipertanggungjawabkan didepan kelas
dari pernyaataan tersebut dapat peneliti simpulkan metode resitasi adalah cara
untuk mengajar yang dilakukan dengan jalan memberi tugas khusus kepada siswa
untuk mengerjakan sesuatu di luar jam pelajaran.
Langkah-Langkah Metode Pembelajaran
Resitasi
Suatu metode pembalajaran selalu
memiliki fase atau langkah-langkah. Dan langkah-langkah inilah yang menjadi
pedoman pendidik dalam menerapkannya dalam proses pembelajaran. Majid,
(2014 : 209-210) Jenis tugas sangat banyak tergantung pada tujuan yang akan
dicapai, seperti tugas meneliti, menyusun laporan, dan tugas di laboratorium.
Langkah-langkah menggunakan Metode Tugas/Resitasi
adalah sebagai berikut :
a.
Langkah
Pemberian Tugas
Tugas yang
diberikan kepada siswa hendaknya mempertimbangkan tujuan yang akan dicapai.
Jenis tugas yang tepat sesuai dengan kemampuan siswa, ada petunjuk yang dapat
membantu dan sediakan waktu yang cukup
b.
Langkah
Pelaksanaan Tugas
1)
Diberikan
bimbingan/pengawasan oleh guru
2)
Diberikan
dorongan sehingga anak mau melaksanakannya
3)
Diusahakan
atau dikerjakan oleh anak sendiri
4)
Mencatat
semua hasil yang diperoleh dengan baik dan sistematik
c.
Langkah
Pertanggung jawaban Tugas
Hal yang perlu
diperhantikan adalah sebagai berikut.
1)
Laporan
siswa baik lisan/tertulis dari apa yang telah dikerjakan
2)
Ada
tanya jawab dan diskusi
3)
Penilaian
hasil pekerjaan siswa baik dengan tes atau non tes atau cara lainnya. Fase
mempertanggungjawabkan tugas inilah yang disebut Resitasi.
Langkah-langkah
metode resitasi diatas merupakan tindakan berpola. Pola ini diciptakan agar
hasil pembelajaran dengan pengembangan metode resitasi dapat diwujudkan. Mengingat
pentingnya metode pemberian tugas dalam proses belajar, sehingga dalam
mencermati hal itu kalangan ahli pendidikan banyak memberikan petunjuk dan
penekanan khusus yang berkaitan dengan jenis dan metode pemberian tugas kepada
siswa. Kesemuanya berorientasi pada pencapaian hasil belajar yang lebih baik.
Ini berarti bahwa guru, dalam memberikan tugas, harus menjelaskan langkah-langkah
yang perlu dipelajari siswa, agar siswa tidak merasa bingung apa yang harus
diperhatikan jika langkah-langkah yang diperhatikan sudah jelas, maka perhatian
siswa waktu belajar akan lebih dipusatkan pada langkah-langkah yang dijelaskan
sehingga akan dapt meningkatkan hasil belajar siswa
D.
Pengertian metode Pembelajaran Everyone Is Teacher Here
Agus
Suprijono, (2009:110) menyatakan Metode pembelajaran every one is
teacher here (setiap orang adalah
guru) merupakan tepat untuk mendapatkan partisipasi kelas secara keseluruhan
maupun individu. Sedangkan Sodiq (2001: 21), metode every one is teacher
here yaitu metode yang dapat digunakan untuk meningkatkan proses
pembelajaran siswa, dan dapat disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai oleh
pembelajaran pada berbagai mata pelajaran, khususnya mencapaian tujuan yaitu
meliputi aspek: kemampuan mengemukakan pendapat, kemampuanmenganalisa masalah,
kemampuan menuliskan pendapat-pendapatnya (kelompoknya) setelah melakukan
pengamatan, kemampuan menyimpulkan, dan lain-lain.
Bedasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan metode
every one is teacher here merupakan metode pembelajaran yang dapat
meningkatkan proses pembelajaran siswa dan hasil belajar siswa.
1. Langkah-Langkah
Metode Pembelajaran Every One Is
Teacher Here
Suatu model pembalajaran selalu memiliki fase atau
langkah-langkah. Dan langkah-langkah inilah yang menjadi pedoman pendidik dalam
menerapkannya dalam proses pembelajaran. Dibawah ini merupakan langkah-langkah metode every one is
teacher here Agus Suprijono (2009: 110)
langkah-langkahnya sebagai berikut:
1)
Berikan bahan bacaan
dan meminta peserta untuk membaca bahan tersebut.
2)
Mintalah setiap
peserta untuk membuat pertanyaan dari bahan tersebut dan ditulis dikertas.
3)
Kocoklah kertas
pertanyaan tersebut, lalu bagikan kembali pada semua peserta.
4)
Mintalah peserta
dalam hati sambil memikirakan jawabannya dari pertanyaan tersebut.
5)
Panggil secara
bergantian untuk membaca prtanyaan dan jawaban masing-masing.
6)
Minta peserta lain
untuk membei tanggapan
A.
Model Pembelajaran Berbasis
Masalah
Model pembelajaran berbasis masalah
merupakan suatu model pembelajaran yang melibatkan siswa untuk memecahkan
masalah melalui tahap-tahap metode ilmiah sehingga siswa dapat mempelajari
pengetahuan yang berpengaruh dengan masalah tersebut dan sekaligus memiliki
keterampilan untuk memecahkan masalah. Model pembelajaran berbasis masalah juga
diartikan sebagai proses pembelajaran yang titik awal pembelajaran berdasarkan
masalah dalam kehidupan nyata dan lalu dari masalah ini siswa dirangsang untuk
mempelajari masalah ini berdasarkan pengetahuan dan pengalaman baru. Rusman, (2012: 241) mengemukakan bahwa pembelajaran
berbasis masalah merupakan salah satu pendekatan pembelajaran yang digunakan
untuk merangsang berpikir tingkat tinggi siswa dalam situasi yang berorientasi
pada masalah dunia nyata, termasuk didalamnya belajar dan bagaimana belajar.
4. Langkah-Langkah Model Pembelajaran Berbasis Masalah
Suatu model pembalajaran selalu memiliki
fase atau langkah-langkah. Dan langkah-langkah inilah yang menjadi pedoman
pendidik dalam menerapkannya dalam proses pembelajaran. Dibawah ini merupakan
langkah-langkah model pembelajaran berbasis masalah menurut Ibrahim dan Nur dalam
(Rusman (2012: 243) langkah-langkahnya sebagai berikut:
a) Orientasi
siswa terhadap masalah
b) Mengorganisasi
siswa untuk belajar
c) Membimbing
pengalaman individual/kelompok.
d) Mengembangkan
dan menyajikan hasil karya.
e) menganalisis
dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
Penjelasan untuk masing-masing langkah-langkah proses pelaksanaan
model pembelajaran berbasis masalah adalah sebagai berikut:
Tabel 2.1
Langkah-Langkah Model Pembelajaran Berbasis Masalah
No
|
Aspek-aspek
|
Indikator
|
1
|
Orientasi siswa terhadap masalah
|
Menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelasakan logistik/ perangkat
yang diperlukan
untuk memotivasi siswa terlibat pada aktivitas pemecahan masalah
|
2
|
Mengorganisasi siswa untuk belajar
|
Membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas
belajar yang berhubungan dengan masalah yang akan dipelajari
|
3
|
Membimbing pengalaman individual/kelompok.
|
Mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai,
melaksanakan eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahana masalah
|
4
|
Mengembangkan dan menyajikan hasil karya.
|
Membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan karya yang
sesuai seperti laporan, dan membantu mereka untuk menyelesaikan berbagai
tugas dengan temannya
|
5
|
menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan
masalah
|
Membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap
penyelidikan mereka dan proses yang mereka gunakan
|
Rusman. (2010)
Langkah-langkah
model pembelajaran berbasis masalah diatas merupakan tindakan. Langkah ini
diciptakan agar hasil pembelajaran dengan pengembangan model pembelajaran
berbasis masalah dapat diwujudkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar