Pembelajaran
Kooperatif Pada Tipe (Student Teams Achievement Devision) STAD
Pembelajarn kooperatif dengan Tipe STAD ( Student Teams Achievement Devision
) disini yaitu pengajaran dimana siswa bekerja dengan kelompok dengan
tingkat kemampuan yang berbeda. STAD ( Slavin, 1994 ), siswa ditempatkan dalam
tim belajar beranggotakan 4 – 5 orang
yang merupakan campuran menurut tingkat kinerja, jenis kelamin, dan suku. Guru
menyajikan pelajaran, dan kemudian didalam tim mereka untuk memastikan bahwa
seluruh anggota tim mereka telah menguasai materi tersebut. Salvin mengemukakan
bahwa dalam pembelajaran kooperatif Tipe STAD ( Student Team Achievement Division ) terdapat lima komponen untuk kegiatan pembelajaran
yaitu :
1)
Penyajian kelas ( Class presentation )
2)
Pembentukan kelompok ( Team )
3)
Kuis ( Quizzes )
4)
Pemberian skor perkembangan
individu ( Individual improvement )
5)
Penghargaan kelompok ( Team recognition )
Dengan demikian yang dimaksud dengan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam peneliti ini adalah proses pembelajaran
dimana siswa belajar dalam suasana belajar dalam kelompok kecil yang tentunya
dengan tingkat kemampuan yang berbeda pula, yaitu siswa yang memilki kemampuan
tinggi, sedang ,dan yang memiliki kemampuan rendah atau kurang. Sehingga dalam
proses belajar siswa diharapkan dapat bekerja sama dan siswa sendiri belajar
secara aktif membangun pengetahuan. Jadi
pembelajaran ini merupakan kerja aktif yang bukan hanya menerima secara pasif
pembelajaran dari guru. Tujuan
pembelajaran kooperatif berbeda dengan kelompok tradisional yang menerapkan
sistem kompetisi, dimana keberhasilan individu diorientasikan pada kegagalan
orang lain. Sedangkan tujuan dari pembelajaran kooperatif tipe STAD menurut
Slavin (1995:158) adalah “Creating
situation where about determined individual efficacy or influenced by its group
efficacy”. Artinya menciptakan situasi dimana keberhasilan individu
ditentukan atau dipengaruhi oleh keberhasilan kelompoknya.
Kemudian
Lie (2002:17) menyatakan bahwa terdapat beberapa tujuan dari proses
pembelajaran kooperatif tipe STAD yaitu:
1.
Siswa dapat
meningkatkan kemampuannya untuk bekerja sama dengan siswa lain.
2.
Siswa mempunyai lebih banyak
kesempatan untuk menghargai perbedaan.
3.
Partisipasi siswa dalam proses
pembelajaran dapat meningkat.
4.
Mengurangi kecemasan siswa (dalam
hal percaya diri).
5.
Meningkatkan motivasi, harga diri
dan sikap positif.
6.
Meningkatkan prestasi belajar
siswa.
7.
Meningkatkan sikap tenggang rasa.
8.
Membangun persahabatan yang lebih
lanjut hingga masa dewasa
9.
Menghilangkan sifat mementingkan
diri sendiri atau egois.
10.
Meningkatkan pandangan siswa
terhadap guru yang bukan hanya mengajar tetapi juga mendidik.
Berdasarkan hal tersebut diatas, maka tujuan pembelajaran kooperatif
tipe STAD adalah untuk memperoleh hasil belajar akademik, penerimaan terhadap
perbedaan individu dan pengembangan keterampilan sosial dalam pembelajaran.
Aktifitas pembelajaran tipe STAD disini
dapat memainkan banyak peranan dalam pelajaran, yaitu para siswa bekerja
sebagai kelompok yang sedang berupaya menemukan sesuatu atau menjelaskan suatu
materi. sehingga siswa dapat bekerja sebagai kelompok diskusi. Akhirnya, siswa
mendapat kesempatan bekerja sama untuk memastikan bahwa seluruh anggota kelompok
telah menguasai segala sesuatu pada pelajaran tersebut dalam persiapan untuk
kuis. Dalam tipe STAD ini siswa harus melihat bahwa semua anggota didalam
kelompoknya memiliki tujuan yang sama, kemudian siswa akan dikenakan evaluasi
atau diberikan penghargaan yang juga dikenakan untuk semua anggota kelompok.
Guru disini hanya menjelaskan konsep awal saja, menyampaikan tujuan
pembelajaran, dan membantu menjadi sarana dan situasi agar proses belajar siswa
berjalan lancar.
Ide pokok dari teori ini adalah siswa
sendiri secara aktif membangun pengetahuan, memperoses masukan dan menentukan
apa yang mereka pelajari, sehingga siswa
dapat saling berinteraksi dan saling memunculkan strategi permasalahan yang
efektif dalam masing-masing pengetahuan mereka. Karena pada tipe STAD ini
menekankan interaksi atau hubungan dengan orang lain.
STAD pertama kali dikemukakan oleh Robet
Slavin dan teman-temannya di Universitas Jhon Hopkin dan merupakan
pendekatan pembelajaran koopereatif yang
paling sederhana. Guru yang menggunakan STAD mengacu kepada belajar kelompok
siswa, menyajikan informasi baru kepada siswa menggunakan persentasi verbal
atau teks.
STAD ( Salvin : 1994 ) terdapat
langkah-langkah untuk menguraikan bagaimana mengantarkan siswa kepada STAD.
a.
Tahap persiapan
1)
Guru membagi siswa dalam
kelompok
Membagi kelompok dengan beranggotakan masing–masing terdiri dari 4
atau 5 anggota atau lebih. Untuk menempatkan siswa dalam kelompok dengan
kemampuan yang berbeda (misalnya dengan melihat skor tes awal).
Dalam penelitian ini, cara memilih atau mengelompokan siswa yaitu
dengan melihat skor pretest siswa.
Cara pembagian kelompok dengan menggunakan kooperatif, yaitu sebagai
berikut :
·
Mengelompokan
nilai siswa yang tinggi, yang berkisar antara 80 – 100
·
Mengelompokan
nilai siswa yang sedang, yang berkisar antara 50 – 70
·
Mengelompokan
nilai siswa yang rendah, yang berkisar antara 00 – 40
( dalam Evinuryani:2009).
Pengelompokan
ini dilakukan agar penempatan siswa yang tinggi, sedang, rendah dalam suatu
kelompok merata.
2)
Guru membuat lembaran rangkuman
kelompok
Rangkuman kelompok berisikan nama siswa dalam setiap kelompok.
TABEL 2.3
LEMBARAN RANGKUMAN
KELOMPOK
KELOMPOK :
Anggota Kelompok
|
T 1
|
T 2
|
T3
|
Jumlah
|
1.
2.
3.
4.
5.
|
|
|
|
|
Jumlah skor kelompok |
|
|
|
|
Rata–Rata skor kelompok
|
|
|
|
|
Penghargaan Kelompok
|
|
|
|
|
Keterangan : T =
Skor perkembangan siswa
- Tahap penyajian materi
Kegiatan penyajian materi dalam kegiatan pembelajaran kooperatif
tipe STAD umumnya melalui pembelajaran langsung. Dalam tahap ini guru memulai
pembelajaran dengan menyampaikan tujuan pembelajaran khusus dan memotivasi rasa
ingin tahu siswa tentang konsep yang akan dipelajari. Selanjutnya guru
memberikan apersepsi dengan tujuan mengingatkan siswa akan materi prasyarat
yang telah dipelajari, agar siswa dapat
menghubungkan ide-ide yang akan disajikan dengan informasi yang telah dimiliki.
- Tahap kegiatan kelompok
Dalam kegiatan kelompok, tugas anggota kelompok adalah mempelajari
materi yang telah di beriakan dan membantu teman satu kelompok untuk menguasai
materi pelajaran, serta guru membagikan LKS kepada masing-masing kelompok
sebagai bahan yang akan dipelajari siswa. Disamping untuk mempelajari materi
pelajaran LKS digunakan untuk melatif kooperatif siswa. Dalam kegiatan kelompok
tiap kelompok yang telah dibentuk, dan saling membantu sesama kelompoknya untuk
membentuk suatu informasi hasil pekerjaanya, jika ada teman sekelompoknya yang
belum memahami maka teman yang lain membantu untuk menjelaskannya. sedangkan guru bertindak sebagai fasilitator
dan memonitoring kegiatan masing-masing kelompok. Guru harus menekankan bahwa
lembar kerja siswa untuk dipelajari bukan hanya untuk di isi dan dikumpulkan.
Untuk
tahapan penyajian materi dan kegiatan kelompok pelaksanaannya adalah bersamaan
yaitu dengan mempelajari isi materi yang terdapat dalam LKS dan menyelesaikan
soal yang ada dalam LKS.
- Tahap tes hasil belajar ( Kuis )
Setelah satu atau dua priode penyajian pelajaran atau kegiatan
kelompok, Guru memberikan kuis kepada siswa. Kuis diberikan untuk mengetahui
peningkatan pengetahuan siswa secara individu. Tes ini diberikan agar dapat
menunjukan apa yang telah dipelajari secara individu selama bekerja dalam
kelompok.
- Tahap perhitungan skor perkembangan individu
1)
Menghitung skor perkembangan siswa
a)
Guru menentukan skor dasar awal
siswa
Skor dasar awal siswa adalah skor yang ditentukan oleh guru,
dapat diperoleh dari hasil pretest siswa atau pada materi sebelumnya.
2)
Menghitung skor perkembangan siswa
guru berpatokan pada:
a)
Untuk menghitung skor kelompok,
skor perkembangan setiap anggota kelompok di catat pada lembaran rangkuman
kelompok.
b)
Selanjutnya di hitung total skor
perkembangan seluruh anggota kelompok sebagai nilai kelompok.
Skor kuis |
Nilai
Perkembangan
|
Lebih dari skor 10 point di bawah skor dasar
10-1 point dibawah skor dasar
skor dasar sampai 10 point diatasnya
lebih dari 10 point diatas skor dasar
Paper yang baik ( tidak berdasarkan skor dasar)
|
0
10
20
30
30
|
c)
Selanjutnya
skor dasar, skor kuis dan perkembangan siswa ditulis pada lembar skor kuis.
Nama Anggota
|
Skor Dasar
|
Skor kuis |
Skor
Perkembangan
|
|
|
|
|
- Tahap penghargaan kelompok
Guru
memberikan penghargaan kelompok dengan catatan
Rata – rata nilai kelompok
|
Penghargaan
|
15
20
25
|
Tim Baik
Tim Hebat
Tim Super
|
( dalam Evinuryani2009:24)
TABEL PENGHARGAAN KELOMPOK
KELOMPOK
|
KODE SISWA |
SKOR PERKEMBANGAN
|
|
|
|
JUMLAH SKOR SISWA |
|
|
RATA-RATA KELOMPOK
|
|
|
PENGHARGAAN
|
|
D. Tahap-tahap Pembelajaran Kooperatif Tipe
STAD
Arends,
(2000:80) menyebutkan terdapat 6 fase atau langkah utama dalam pembelajaran
kooperatif. Keenam fase pembelajaran kooperatif dirangkum pada tabel berikut ini.
Tahapan Pembelajaran
Kooperatif
Fase
|
Kegiatan Guru
|
Fase 1
Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa
|
Guru menyampaikan semua
tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada pembelajaran memotivasi siswa belajar
|
Fase 2
Menyajikan informasi
|
Guru menyajikan informasi
kepada siswa baik dengan peragaan (demonstrasi) atau teks
|
Fase 3
Mengorganisasikan siswa kedalam kelompok-kelompok belajar
|
Guru menyajikan siswa
bagaimana caranya membantu kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar
melakukan perubahan yang efisien
|
Fase 4
Membantu kerja kelompok dalam belajar
|
Guru membimbing
kelompok-kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas
|
Fase 5
Mengetes materi
|
Guru mengetes materi
pelajaran atau kelompok menyajikan hasil-hasil pelajaran mereka
|
Fase 6
Memberikan penghargaan
|
Guru memberikan cara-cara
untuk menghargai baik upaya maupun hasil belajar individu dan kelompok
|
Sumber: Arens (dalam Ibrahim, 2000:80)
Pembelajaran
dimulai dengan guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan motivasi siswa untuk
belajar. Fase ini diikuti siswa dengan penyajian informasi, sering dalam bentuk
teks bukan verbal. Selanjutnya siswa dikelompokkan kedalam tim-tim belajar.
Tahap ini diikuti bimbingan guru pada saat siswa bekerja sama menyelesaikan
tugas mereka. Fase terakhir dari pembelajaran kooperatif yaitu penyajian hasil
akhir kerja kelompok, dan mengetes apa yang mereka pelajari, serta memberi
penghargaan terhadap usaha-usaha kelompok maupun individu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar