Sabtu, 06 Oktober 2018

Model Pembelajaran Kooperatif Pada Tipe (Student Teams Achievement Devision) STAD


Pembelajaran Kooperatif  Pada Tipe  (Student Teams Achievement Devision) STAD

 Pembelajarn kooperatif  dengan Tipe STAD ( Student Teams Achievement Devision ) disini yaitu pengajaran dimana siswa bekerja dengan kelompok dengan tingkat kemampuan yang berbeda. STAD ( Slavin, 1994 ), siswa ditempatkan dalam tim belajar beranggotakan 4 – 5  orang yang merupakan campuran menurut tingkat kinerja, jenis kelamin, dan suku. Guru menyajikan pelajaran, dan kemudian didalam tim mereka untuk memastikan bahwa seluruh anggota tim mereka telah menguasai materi tersebut. Salvin mengemukakan bahwa dalam pembelajaran kooperatif Tipe STAD ( Student Team Achievement Division ) terdapat lima komponen untuk kegiatan pembelajaran yaitu :
1)      Penyajian kelas ( Class presentation )
2)      Pembentukan kelompok ( Team )
3)      Kuis ( Quizzes )
4)      Pemberian skor perkembangan individu ( Individual improvement )
5)      Penghargaan kelompok ( Team recognition )
Dengan demikian yang dimaksud dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam peneliti ini adalah proses pembelajaran dimana siswa belajar dalam suasana belajar dalam kelompok kecil yang tentunya dengan tingkat kemampuan yang berbeda pula, yaitu siswa yang memilki kemampuan tinggi, sedang ,dan yang memiliki kemampuan rendah atau kurang. Sehingga dalam proses belajar siswa diharapkan dapat bekerja sama dan siswa sendiri belajar secara aktif  membangun pengetahuan. Jadi pembelajaran ini merupakan kerja aktif yang bukan hanya menerima secara pasif pembelajaran dari guru.  Tujuan pembelajaran kooperatif berbeda dengan kelompok tradisional yang menerapkan sistem kompetisi, dimana keberhasilan individu diorientasikan pada kegagalan orang lain. Sedangkan tujuan dari pembelajaran kooperatif tipe STAD menurut Slavin (1995:158) adalah “Creating situation where about determined individual efficacy or influenced by its group efficacy”. Artinya menciptakan situasi dimana keberhasilan individu ditentukan atau dipengaruhi oleh keberhasilan kelompoknya.
Kemudian Lie (2002:17) menyatakan bahwa terdapat beberapa tujuan dari proses pembelajaran kooperatif tipe STAD yaitu:
1.    Siswa dapat meningkatkan kemampuannya untuk bekerja sama dengan siswa lain.
2.          Siswa mempunyai lebih banyak kesempatan untuk menghargai perbedaan.
3.          Partisipasi siswa dalam proses pembelajaran dapat meningkat.
4.          Mengurangi kecemasan siswa (dalam hal percaya diri).
5.          Meningkatkan motivasi, harga diri dan sikap positif.
6.          Meningkatkan prestasi belajar siswa.
7.          Meningkatkan sikap tenggang rasa.
8.          Membangun persahabatan yang lebih lanjut hingga masa dewasa
9.          Menghilangkan sifat mementingkan diri sendiri atau egois.
10.    Meningkatkan pandangan siswa terhadap guru yang bukan hanya mengajar tetapi juga mendidik.
Berdasarkan hal tersebut diatas, maka tujuan pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah untuk memperoleh hasil belajar akademik, penerimaan terhadap perbedaan individu dan pengembangan keterampilan sosial dalam pembelajaran.
Aktifitas pembelajaran tipe STAD disini dapat memainkan banyak peranan dalam pelajaran, yaitu para siswa bekerja sebagai kelompok yang sedang berupaya menemukan sesuatu atau menjelaskan suatu materi. sehingga siswa dapat bekerja sebagai kelompok diskusi. Akhirnya, siswa mendapat kesempatan bekerja sama untuk memastikan bahwa seluruh anggota kelompok telah menguasai segala sesuatu pada pelajaran tersebut dalam persiapan untuk kuis. Dalam tipe STAD ini siswa harus melihat bahwa semua anggota didalam kelompoknya memiliki tujuan yang sama, kemudian siswa akan dikenakan evaluasi atau diberikan penghargaan yang juga dikenakan untuk semua anggota kelompok. Guru disini hanya menjelaskan konsep awal saja, menyampaikan tujuan pembelajaran, dan membantu menjadi sarana dan situasi agar proses belajar siswa berjalan lancar.
Ide pokok dari teori ini adalah siswa sendiri secara aktif membangun pengetahuan, memperoses masukan dan menentukan apa yang mereka pelajari,  sehingga siswa dapat saling berinteraksi dan saling memunculkan strategi permasalahan yang efektif dalam masing-masing pengetahuan mereka. Karena pada tipe STAD ini menekankan interaksi atau hubungan dengan orang lain.
STAD pertama kali dikemukakan oleh Robet Slavin dan teman-temannya di Universitas Jhon Hopkin dan merupakan pendekatan  pembelajaran koopereatif yang paling sederhana. Guru yang menggunakan STAD mengacu kepada belajar kelompok siswa, menyajikan informasi baru kepada siswa menggunakan persentasi verbal atau teks.
STAD ( Salvin : 1994 ) terdapat langkah-langkah untuk menguraikan bagaimana mengantarkan siswa kepada STAD.
a.      Tahap persiapan
1)      Guru membagi siswa dalam kelompok
Membagi kelompok dengan beranggotakan masing–masing terdiri dari 4 atau 5 anggota atau lebih. Untuk menempatkan siswa dalam kelompok dengan kemampuan yang berbeda (misalnya dengan melihat skor tes awal).
Dalam penelitian ini, cara memilih atau mengelompokan siswa yaitu dengan melihat skor pretest siswa.
Cara pembagian kelompok dengan menggunakan kooperatif, yaitu sebagai berikut :
·         Mengelompokan nilai siswa yang tinggi, yang berkisar antara 80 – 100
·         Mengelompokan nilai siswa yang sedang, yang berkisar antara 50 – 70
·         Mengelompokan nilai siswa yang rendah, yang berkisar antara 00 – 40
( dalam Evinuryani:2009).
Pengelompokan ini dilakukan agar penempatan siswa yang tinggi, sedang, rendah dalam suatu kelompok merata.
2)      Guru membuat lembaran rangkuman kelompok
Rangkuman kelompok berisikan nama siswa dalam setiap kelompok.
TABEL 2.3
LEMBARAN RANGKUMAN KELOMPOK
KELOMPOK :
Anggota Kelompok
T 1
T 2
T3
Jumlah
1.
2.
3.
4.
5.




Jumlah skor kelompok





Rata–Rata skor kelompok




Penghargaan Kelompok





                    Keterangan :  T  = Skor perkembangan siswa

  1. Tahap penyajian materi
Kegiatan penyajian materi dalam kegiatan pembelajaran kooperatif tipe STAD umumnya melalui pembelajaran langsung. Dalam tahap ini guru memulai pembelajaran dengan menyampaikan tujuan pembelajaran khusus dan memotivasi rasa ingin tahu siswa tentang konsep yang akan dipelajari. Selanjutnya guru memberikan apersepsi dengan tujuan mengingatkan siswa akan materi prasyarat yang telah dipelajari, agar  siswa dapat menghubungkan ide-ide yang akan disajikan dengan informasi yang telah dimiliki.
  1. Tahap kegiatan kelompok
Dalam kegiatan kelompok, tugas anggota kelompok adalah mempelajari materi yang telah di beriakan dan membantu teman satu kelompok untuk menguasai materi pelajaran, serta guru membagikan LKS kepada masing-masing kelompok sebagai bahan yang akan dipelajari siswa. Disamping untuk mempelajari materi pelajaran LKS digunakan untuk melatif kooperatif siswa. Dalam kegiatan kelompok tiap kelompok yang telah dibentuk, dan saling membantu sesama kelompoknya untuk membentuk suatu informasi hasil pekerjaanya, jika ada teman sekelompoknya yang belum memahami maka teman yang lain membantu untuk menjelaskannya.  sedangkan guru bertindak sebagai fasilitator dan memonitoring kegiatan masing-masing kelompok. Guru harus menekankan bahwa lembar kerja siswa untuk dipelajari bukan hanya untuk di isi dan dikumpulkan.
            Untuk tahapan penyajian materi dan kegiatan kelompok pelaksanaannya adalah bersamaan yaitu dengan mempelajari isi materi yang terdapat dalam LKS dan menyelesaikan soal yang ada dalam LKS.
  1. Tahap tes hasil belajar ( Kuis )
Setelah satu atau dua priode penyajian pelajaran atau kegiatan kelompok, Guru memberikan kuis kepada siswa. Kuis diberikan untuk mengetahui peningkatan pengetahuan siswa secara individu. Tes ini diberikan agar dapat menunjukan apa yang telah dipelajari secara individu selama bekerja dalam kelompok.
  1. Tahap perhitungan skor perkembangan individu
1)      Menghitung skor perkembangan siswa
a)      Guru menentukan skor dasar awal siswa
Skor dasar awal siswa adalah skor yang ditentukan oleh guru, dapat diperoleh dari hasil pretest siswa atau pada materi sebelumnya.
2)      Menghitung skor perkembangan siswa guru berpatokan pada:
a)      Untuk menghitung skor kelompok, skor perkembangan setiap anggota kelompok di catat pada lembaran rangkuman kelompok.
b)      Selanjutnya di hitung total skor perkembangan seluruh anggota kelompok sebagai nilai kelompok.

Skor kuis
Nilai
Perkembangan
Lebih dari skor 10 point di bawah skor dasar
10-1 point dibawah skor dasar
skor dasar sampai 10 point diatasnya
lebih dari 10 point diatas skor dasar
Paper yang baik ( tidak berdasarkan skor dasar)
0

10
20
30
30

c)    Selanjutnya skor dasar, skor kuis dan perkembangan siswa ditulis pada lembar skor kuis.


Nama Anggota
Skor Dasar

Skor kuis

Skor
Perkembangan








  1. Tahap penghargaan kelompok
Guru memberikan penghargaan kelompok dengan catatan
Rata – rata nilai kelompok
Penghargaan
15
20
25
Tim Baik
Tim Hebat
Tim Super
                ( dalam Evinuryani2009:24)

TABEL PENGHARGAAN KELOMPOK

KELOMPOK

KODE SISWA

SKOR PERKEMBANGAN



JUMLAH SKOR SISWA


RATA-RATA KELOMPOK

PENGHARGAAN

 

D.    Tahap-tahap Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

Arends, (2000:80) menyebutkan terdapat 6 fase atau langkah utama dalam pembelajaran kooperatif. Keenam fase pembelajaran kooperatif dirangkum pada tabel  berikut ini.
Tahapan Pembelajaran Kooperatif


Fase
Kegiatan Guru
Fase 1
Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa
Guru menyampaikan semua tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada pembelajaran memotivasi siswa belajar
Fase 2
Menyajikan informasi
Guru menyajikan informasi kepada siswa baik dengan peragaan (demonstrasi) atau teks
Fase 3
Mengorganisasikan siswa kedalam kelompok-kelompok belajar
Guru menyajikan siswa bagaimana caranya membantu kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan perubahan yang efisien
Fase 4
Membantu kerja kelompok dalam belajar
Guru membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas
Fase 5
Mengetes materi
Guru mengetes materi pelajaran atau kelompok menyajikan hasil-hasil pelajaran mereka
Fase 6
Memberikan penghargaan
Guru memberikan cara-cara untuk menghargai baik upaya maupun hasil belajar individu dan kelompok
Sumber: Arens (dalam Ibrahim, 2000:80)

Pembelajaran dimulai dengan guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan motivasi siswa untuk belajar. Fase ini diikuti siswa dengan penyajian informasi, sering dalam bentuk teks bukan verbal. Selanjutnya siswa dikelompokkan kedalam tim-tim belajar. Tahap ini diikuti bimbingan guru pada saat siswa bekerja sama menyelesaikan tugas mereka. Fase terakhir dari pembelajaran kooperatif yaitu penyajian hasil akhir kerja kelompok, dan mengetes apa yang mereka pelajari, serta memberi penghargaan terhadap usaha-usaha kelompok maupun individu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PENGERTIAN DAN LANGKAH-LANGKAH MODEL/METODE/STRATEGI PEMBELAJARAN 1.     Pengertian Model Pembelajaran Istilah model pembela...