'gambar model belajar jigsaw'
kunjungi juga blog. dinamisenak.blogspot.com
A.
Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
Model
Pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw dalam bahasa Inggris diartikan gergaji
ukir, ada juga yang menyebutnya puzzle
yaitu sebuah teka-teki menyusun potongan
gambar. Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw mengambil pola cara kerja
gergaji (zigzag), yaitu siswa melakukan kerjasama dengan siswa lain untuk mencapai tujuan bersama dalam
pembelajaran Rusman, (2011: 217).
Sedangkan
menurut Miftahul Huda, (2011:118-121) menyatakan bahwa dalam model jigsaw siswa ditempatkan dalam kelompok-kelompok
kecil yang terdiri dari 4 sampai 6 anggota perkelompok. Setiap kelompok diberi
materi yang membahas salah satu topik
materi pelajaran yang diberikan pada saat itu. Dari materi yang diberikan pada
setiap kelompok, masing-masing anggota mempelajari bagian-bagian materi yang
berbeda dari materi tersebut. Setelah mempelajari materi tersebut dalam
kelompok masing-masing, setiap anggota yang mempelajari bagian-bagian ini
berkumpul dengan anggota-anggota dari kelompok lain yang juga menerima bagian
dari materi yang sama. Perkumpulan siswa yang mempelajari materi yang sama ini
dikenal dengan istilah “kelompok ahli” (expert group). Dalam kelompok ahli,
masing-masing siswa saling berdiskusi dan mencari cara terbaik bagaimana
menjelaskan bagian materi itu kepada teman satu kelompok semula. Setelah
diskusi selesai, semua siswa dalam “kelompok ahli” kembali ke kelompok yang
semula/kelompok asal, dan masing dari mereka mulai menjelaskan bagian materi
tersebut kepada teman satu kelompoknya.
Jadi
dalam model jigsaw, siswa bekerja kelompok selama dua kali,
yakni dalam kelompok mereka sendiri dan dalam “kelompok ahli”. Setelah
masing-masing anggota menjelaskan bagiannya kepada teman satu kelompoknnya. Dan
selanjutnya mereka mulai bersiap untuk diuji secara individu. Setelah itu guru
memberikan tugas kepada setiap anggota kelompok untuk dikerjakan secara
individu. Skor yang diperoleh setiap anggota dari hasil tugas individu yang
diberikan akan menentukan skor yang diperoleh kelompok mereka.
Pada
dasarnya model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, Guru membagi satuan
informasi yang besar menjadi komponen-komponen lebih kecil. Selanjutnya siswa
dibagi dalam kelompok belajar kooperatif yang terdiri dari 4 sampai 6 orang
siswa dan setiap anggota bertanggung jawab terhadap penguasaan setiap komponen
atau sub topik yang sama membentuk kelompok lagi yang terdiri atas 4 sampai 6
orang.
Siswa-siswa
ini bekerja sama untuk menyelasaikan tugas kooperatifnya dalam : (a) belajar
menjadi ahli dalam subtopik bagiannya, (b) merencanakan bagaimana mengajarkan
subtopik bagiannya, kepada anggota kelompoknya asal. Setelah itu siswa tersebut
kembali lagi kekelompok masing-masing sebagai “ahli” dalam subtopiknya dan
mengajarkan infomasi penting dalam subtopik kepada teman-temannya. Dengan
demikian setiap siswa dalam kelompok harus menguasai topik secara keseluruhan.
1.
Karakteristik model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw
Pembelajaran kooperatif dengan model Jigsaw mempunyai karakteristik atau
ciri sebagai berikut :
a.
Siswa belajar dalam kelompok kecil yang terdiri
dari 4-6 orang dengan memperhatikan keheterogenan.
b.
Bekerjasama positif dan setiap anggota
bertanggung jawab untuk mempelajari masalah tertentu dari materi yang diberikan
dan menyampaikan materi tersebut kepada anggota kelompok yang lain.
c.
Terdapat kelompok asal dan kelompok ahli yang saling bekerja sama.
2.
Langkah Langkah Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Jigsaw
Stephen, Sike and Snappp dalam
Rusman (2012:220) mengemukakan Langkah-langkah model pembelajaran kooperatif
tipe jigsaw sebagai berikut :
a. Guru membagi suatu kelas menjadi beberapa kelompok,
dengan setiap kelompok terdiri dari 4 – 6 siswa dengan kemampuan yang berbeda.
Kelompok ini disebut kelompok asal. Jumlah anggota dalam kelompok asal
menyesuaikan dengan jumlah bagian materi pelajaran yang akan dipelajari siswa
sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
b. Tiap
siswa dalam tim diberi bagian materi yang berbeda
c. Tiap
siswa dalam tim diberi bagian materi yang ditugaskan
d. Anggota
dari tim yang berbeda yang telah mempelajari bagian/subbab yang sama bertemu
dalam kelompok baru (kelompok ahli) untuk mendiskusikan subbab mereka
e. Setelah
selesai berdiskusi
sebagai tim ahli tiap anggota kembali ke kelompok asal dan bergantian mengajar
teman satu tim mereka tentang subbab yang mereka kuasai dan tiap anggota
lainnya mendengarkan dengan saksama
f. Tiap
tim ahli mempresentasikan hasil diskusi
g. Guru
memberi evaluasi
h. penutup
Model pembelajaran kooperatif model jigsaw adalah
sebuah model belajar koperatif yang menitik beratkan pada kerja kelompok siswa dalam
kelompok kecil. Seperti diungkapkan (Lie dalam rusman 2012:218), bahwa
“pembelajaran koperatif model jigsaw merupakan model belajar kooperatif dengan
cara siswa belajar dalam kelompok kecil yang terdiri dari empat sampai enam
orang secara heterogen dan siswa
bekerja sama saling ketergantungan positif dan bertanggung jawab secara
mandiri”.
Dalam model koperatif jigsaw siswa memiliki banyak kesempatan untuk mengemukakan
pendapat dan mengolah informasi yang didapat serta dapat meningkatkan
keterampilan berkomunikasi, anggota kelompok bertanggung jawab terhadap
keberhasilan kelompoknya dan ketuntasan bagian materi yang dipelajari dan dapat menyampaikan informasinya
kepada kelompok lain. (Lei dalam Rusman 2012:218) menyatakan bahwa jigsaw
merupakan salah satu tipe atau model pembelajaran kooperatif yang fleksibel.
Banyak riset yang telah dilakukan berkaitan dengan pembelajaran kooperatif
dengan model jigsaw. Riset tersebut secara konsisten menunjukkan bahwa siswa
yang terlibat dalam pembelajaran kooperatif tipe jigsaw memperoleh hasil belajar
yang lebih baik. Jhonson and jhonson (dalam Rusman 2012:219) melakukan
penelitian tentang pembelajaran kooperatif tipe jigsaw yang hasilnya menunjukan
bahwa interaksi kooperatif memiliki pengaruh positif terhadap perkembangan anak
pengaruh positif tersebut adalah:
1)
meningkatkan
hasil belajar
2)
meningkatkan
daya ingat
3)
dapat
digunakan untuk mencapai tarap penalaran tingkat tinggi
4)
mendorong
tumbuhnya motivasi dalam diri siswa
5)
meningkatkan
hubungan antar manusia yang heterogen
6)
meningkatkan
sikap anak yang positif terhadap sekolah
7)
meningkat
sikap positif terhadap guru
8)
meningkatkan
harga diri anak
9)
meningkatkan
perilaku penyesuaian sosial yang positif
dan
10)
meningkat
keterampilan hidup.
Pembelajaran model jigsaw ini dikenal juga dengan
koperatif para ahli. Karena anggota setiap kelompok dihadapkan pada
permasalahan yang berbeda. Tetapi permasalahan setiap kelompok sama, setiap
utusan dalam kelompok yang berbeda membahas materi yang sama, yang namanya
sebagai tim ahli yang bertugas membahas permasalahan yang dihadapi, selanjutnya
hasil pembahasan itu dibawa ke kelompok asal dan disampaikan pada anggota
kelompoknya.
Kegiatan pembelajaran yang dilakukan dalam model
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw sebagai berikut:
1) melakukan
membaca untuk menggali informasi. Siswa memperoleh topik-topik permasalahan
untuk dibaca, sehingga mendapatkan informasi dari permasalahan tersebut.
2) Diskusi
kelompok ahli. Siswa yang telah mendapatkan topik permasalahan yang sama
bertemu dalam satu kelompok atau disebut dengan kelompok ahli untuk
membicarakan topik permasalahan tersebut.
3) Laporan
kelompok. Kelompok ahli kembali ke
kelompok asal dan menjelaskan hasil yang didapat dari diskusi tim ahli
4) Kuis
dilakukan mencakup semua topik permasalahan yang dibicarakan tadi.
Sumber :
Rusman. 2010. Model-Model Pembelajaran.
Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada.
Huda Miftahul. 2011. Cooverative Learning, metode, teknik,
struktur dan model pe€nerapan. Yogyakarta. Pustaka pelajar Celeben
Timur.
terimakasih karena telah berkunjung ke blog saya.....................
Tidak ada komentar:
Posting Komentar